VARTADIY.com - Panen tawa menggema di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, Kamis 2 Maret 2023 mulai pukul 20.30-22.30 WIB. Sebanyak 27 pelawak tampil di acara KOALISI (Komedi Alternatif Lintas Generasi) gelaran Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PaSKI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sukses. Mampu memancing tawa panjang penonton yang beberapa di antaranya tokoh publik, seperti GKR Condro Kirono, GKR Bendara, M Adnan Hadikusumo, RM Sinarbiyat Nujanat SE, Subardi, Yati Pesek.
"Sangat luar biasa. Membangkitkan kembali pelaku seni. Rasa optimisme kita. Harapan ke ke depan, bisa eksis lagi. Dunia seni lebih semarak. Berikan nuansa hiburan pada masyarakat," komentar Sinarbiyat, anggota Komisi B DPRD DIY.
Hal senada diungkap M Adnan Hadikusumo, anggota DPD RI. "Acara ini luar bisa bagi saya. Dulu ada dagelan Mataram. Dagelan Jawa yang benar-benar ya seperti ini. Di tengah persoalan masyarakat yang sedang stres karena masalah politik dan ekonomi, dibutuhkan hiburan-hiburan yang sehat seperti yang dilaksanakan malam ini. Semoga menjadi penyembuh bagi masyarakat," katanya.
Pentas KOALISI yang mengusung tema Ketawa Ala Yogya disutradarai Wisben Antoro. Mengunakan sistem parade. Para penampil bergantian naik panggung. Trio pewara legendaris Yogya: Anang Batas, Eko Bebek dan Dibyo Primus, pengawal pentas ini.

Pelawak PaSKI DIY yang berdomisili di Gunungkidul, mendapat giliran tampil pertama. Waluyo langsung bermonolog. Pengalaman dan jam terbang tinggi membuat pelawak senior ini mampu mengatasi 'teror panggung'. Kegugupan yang selalu menghinggapi para penampil di panggung, terlebih bermonolog, justru diangkat Waluyo menjadi kalimat lucu yang menghasilkan tawa penonton.
Meski mengedepankan teknik lawakan jadul, aksi PaSKI DIY Korwil Gunungkidul ini sukses membuka pentas KOALISI dengan mulus. Dua pendamping Waluyo di panggung --Suhin dan Joni-- adaptif. Sehingga tidak bertele-tele. Justru berhasil memanen tawa.
Salah satu joke Waluyo, tidak akan mengundang seniman bila mengadakan hajatan. Karena makannya banyak, namun amplop kondangan hanya Rp 30 ribu. Realitas itu dianggap merugikan tuan rumah, penyelenggara hajatan.
Pelawak dari Kulonprogo (Sarwidi, Dr Acong, Pusiyo, Prayoga, Mamik, Gepeng) juga bisa bikin penonton senang bahagia. Namun secara teknis agak tertatih. Skenario terlalu jadi acuan. Dialog-dialog menjadi kurang spontan. Ada pemain yang lupa harus omong apa. Lebih terlihat sebagai pentas teater yang diselipi humor. Bukan murni pentas lawak.
Pasukan juru banyol asal Kota Yogya tampil prima. Joned dan Setyawan Tiada Tara yang naik panggung awal mampu mengocok perut penonton sangat maksimal. Plesetan-plesetan lawas berhasil bikin ketawa. Kedua pelawak ini kompak ber-chit-chat. Umpan-umpan yang ditandaskan Setyawan dieksekusi dengan sangat manis oleh Joned.
"Kusir andong itu bodoh," celetuk Joned.