VARTADIY.com, YOGYA - Sebuah lakon karya Toelis Semero bertitel Flexing Tresna Jalaran Seka Kulina dimainkan pelawak Sleman di ajang Dagelan Mataram Rebon, di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, Rabu 3 Mei 2023 pukul 20.00.
Pentas dagelan yang dibiayai dana keistimewaan via Dinas Kebudayaan DIY ini berdurasi 40 menit. Diharap menjadi pabrik tawa yang membuat para penonton bahagia. Pentas ini terbuka untuk umum, gratis alias tidak dikenakan biaya masuk.
"Proses latihan berjalan lancar dan target kelucuan bisa tercapai dengan durasi 40 menit, seperti yang ditentukan pihak TBY," ungkap budayawan Edo Nurcahyo yang menjadi nara sumber di pementasan ini bersama Marwoto Kawer dan Wisben Antoro.
Baca Juga: Pentas KOALISI PaSKI: Pesta Banyolan Panen Pujian
Baca Juga: 17 Tarian Ditampilkan di ajang Candi Tirto Menari, Peringati Hari Tari
Tahun ini, Dagelan Mataram Rebon menggunakannya sistem per kabupaten/kota. Kabupaten Sleman mendapat giliran pertama.
"Agar memunculkan kreasi lebih luas. Juga terjadi adu kreativitas masing-masing wilayah, sehingga bisa saling belajar pada kekurangan dan kelebihan masing-masing daerah, dengan kekuatan kearifan lokal masing-masing," terang Edo Nurcahyo.
Pelawak Sleman yang mendukung pentas yang disutradarai Ari Purnomo ini yaitu Rio Srundeng, Sugiman, Riyatmi, Vita, Whisky Bagus, Fajar Chotiet, Ciblek Vertigo, Lantang, Rara, Fahrezi, Bimo, Kenes. Musik digarap Mara Bayu Gito Gati. Artistik Mianto Plered, lighting Joko Lisandono, make up dan kostum: Winda dan Ratna, dokumentasi Trisna Bravista.
"Iringan memakai diatonis dan pentatonis," tambah Edo.
Sabtu 15 April 2023, bertempat di Ndalem Marwatan Banyuraden Gamping Sleman, para pemain mengadakan latihan perdana. Sekaligus menerima pengarahan dari tiga narasumber: Marwoto Kawer (pelawak), Wisben Antoro (pelawak), dan Edo Nurcahyo (budayawan).
Mulai tahun ini Dagelan Mataram Reborn dipentaskan per kabupaten/kota. Sleman mendapat giliran pertama tampil.
"Dengan dibagi per wilayah agar terjadi pemerataan. Juga lebih fokus. Sekaligus memantik munculnya pelawak-pelawak baru di wilayah tersebut," terang Toelis Semero, Koordinator Dagelan Mataram Reborn.
Baca Juga: Camilan Harian Ebiet G Ade: Lanting
Di mata Toelis Semero, koordinator Dagelan Mataram Rebon, sistem per kabupaten/kota sangat ideal. Akan terjadi persaingan positif.