• Kamis, 28 September 2023

Kepengurusan Classic Rock Yogyakarta Dikukuhkan

- Minggu, 14 Mei 2023 | 18:06 WIB
Aksi Lia Yures diiringi Starlight di acara Syawalan Classic Rock. (Trisna Bravista)
Aksi Lia Yures diiringi Starlight di acara Syawalan Classic Rock. (Trisna Bravista)

VARTADIY.com, Yogya - Mengusung visi meramaikan kancah musik rock di Yogyakarta khususnya klasik rock, kepengurusan Classic Rock Yogyakarta (CRY) dilantik. Edo Nurcahyo sebagai pembina CRY melantik para pengurus. Pengukuhan di sela Syawalan CRY di Warung TikTok Yogyakarta, Minggu 14 Mei 2023.

"Lewat syawalan ini kita jalin silaturahmi antarsesama musisi. Dari generasi 80-an dengan musisi era sekarang. Ke depan, semoga ada event lebih besar lagi. Juga akan mengadakan festival band pelajar," papar Edo Nurcahyo dalam sambutan pengukuhan.

Kepengurusan CRY: Pembina Edo Nurcahyo dan Hanung Pelangi, Ketua Agus Raka, Sekretaris Dyana Chandra, Bendahara Picuk Siwi Asmara. Seksi program dan produksi Heri Macan, humas Fauzan Rock, media dan informasi Limawan, litbang Dandoen, merchandise Lia Yures, event program Nuza, manajemen band Agung Starlight, kajian Wahyudi, dokumentasi Budi Saptono.

 

Baca Juga: Gitaris Jen Majura Cabut dari Evanescence

Baca Juga: Marty Friedman Akan Sepanggung dengan Mantan Bandnya: Megadeth di Tokyo

Baca Juga: 10 Lagu Berpengaruh dalam Hidup Versi Mel Shandy, Brian Jikustik, dan Danny Sabian Hamda

Syawalan CRY merupakan event kedua komunitas yang berdiri pada 10 Februari 2023 dan bermarkas di Janturan Yogyakarta.

Manfaat syawalan, menurut Ketua CRY Agus Raka, bisa mempertemukan dengan musisi senior yang tak pernah kontak.

"Di syawalan ini kami bisa komunikasi dengan para senior. Seperti Dadang Aruman yang tidak ada kabar beritanya, muncul di acara ini dan ikut membantu. Pentas. Juga Andi Bayou," tegas Agus Raka.

Acara syawalan dimeriahkan pentas musik. Yaitu Dadang Aruman, Andy Bayou, Tono Shark Rock, Koestolo, Rina Angelies, Esti Pura, Picuk Asmara, Eko, Cacha, Lia Yures, Nuza, Heri Macan, Fauzan Rock, Rika Purnamasari, Wawan, Budi, Lugudz Learns to Rock, Queenie, Starlight, Tomo, Agung Jet Voice, dan Fast dari Kota Solo.

Dalam proposalnya, secara garis besar, CRY ingin bergerak menjalin komunikasi dan silaturahmi, serta memberikan media kreasi bagi para pelaku musik, penikmat musik dan pengamat musik khususnya musik klasik rock di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga: Anak Bukan Sumber Kesalahan Keluarga

Baca Juga: Bani Ilyas Sokaraja Banyumas Syawalan di Kaki Gunung Slamet

Programnya akan menggelar event-event musik, intern maupun dengan pihak lain. CRY juga akan mencoba berfungsi sebagi event organizer. Pun mengadakan dialog dan sarasehan tentang perjalanan musik rock di Yogyakarta dengan segala permasalahannya.

Halaman:

Editor: Brian Hagar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Roadshow The Girl Fest Surabaya 2023 Sukses Besar

Rabu, 27 September 2023 | 17:04 WIB

Magisha Thohir : Papa Diam-Diam Suka Dance KPop

Minggu, 24 September 2023 | 21:44 WIB

Zizi Zakiyah Model Cilik Berprestasi Nasional

Jumat, 22 September 2023 | 11:35 WIB

Kenapa Film Horor Lebih Banyak Syuting di Yogyakarta?

Senin, 18 September 2023 | 09:02 WIB

Teror Iblis Valak Belum Selesai di ' The Nun 2'

Rabu, 6 September 2023 | 16:07 WIB

Ende Riza 30 Tahun Berpantomim

Kamis, 31 Agustus 2023 | 08:13 WIB

Azza Koto Dipuji Fadli Zon

Senin, 28 Agustus 2023 | 11:44 WIB

Kelompok Sedut Senut Pentaskan 'Luput' di Bantul

Jumat, 25 Agustus 2023 | 14:35 WIB
X