VARTADIY.com, Yogya - Sebanyak 60 karya seni milik Taman Budaya Yogyakarta (TBY) akan dipamerkan, 24-31 Mei 2023. Terdiri patung, lukisan, grafis, kriya dan batik. Pameran bertitel Kencan Nonton Wayang ini akan dibuka Kadisbud DIY Dian Laksmi Pratiwi SS MA.
Menurut Kepala TBY Purwiyati, pameran ini berawal dari kegelisahan pihaknya yang punya koleksi karya seni luar biasa. Agar koleksi tersebut diapresiasi masyarakat digelar pameran ini.
"Ini harta karun, dari perupa tahun 1930-an hingga 2000-an. Dipublis di masyarakat sebagai sarana apresiasi dan edukasi masyarakat. Ini koleksi luar biasa. Yang paling tua berusia 80 tahunan," terang Purwiyati.
Baca Juga: Genap 52 Tahun, Lady Rocker Rika Purnamasari Ingin Bagikan Pengalaman pada Juniornya
Baca Juga: Putra Sri Sultan HB IX: Prabukusumo, Berkaca-kaca Melihat Pameran Senirupa 'Rindu Rajaku'
Untuk mewujudkan pameran ini, TBY bekerja sama dengan Tata Kelola ISI Yogyakarta. "Kami minta bantuan kurator terdiri Dr Mikke Susanto MA, Khoirul Anam MA, dan Lisistrata Lusandiana MHum,"
tambah Purwiyati.
Koleksi yang dipamerkan sebagian dari 100 koleksi karya seni yang dimiliki TBY. Karya tersebut dari pembelian dan hibah perupa. Yang akan dipamerkan karya perupa Aming Prayitno, Amri Yahya, Askabul, Bagong Kussudiarjo, Djakaria Suriakusumah, Dyan Anggraini Rais, Eddy Sulistyo, Edhi Sunarso, Entang Wiharso, Fadjar Sidik, Genthong HSA, Harjiman, Widayat, Herry Wibowo, Ida Dajar, Made Wiradana, Made Toris Mahendra. Juga karya kelompok SR Jendela.
Di mata Mikke Susanto, pameran ini memiliki dimensi luar biasa. Menampilkan karya yang menjadi harta karun nasional. Penting. Dari aspek dasarnya sangat menarik.
"Luar biasa. Tak semua lembaga mampu membuat pameran koleksi. Karena koleksi hanya dipunyai kolektor atau lembaga. TBY mungkin satu-satunya yang punya koleksi benda seni di Indonesia, karena belum pernah ada pameran koleksi di luar TBY. Sehingga kalau kita membaca persaingan, TBY yang paling mampu membuat pameran koleksi," kata Mikke.
Baca Juga: Pameran Seni Rupa IKASSRI di Pendhapa Art Space
Baca Juga: Website DPAD DIY Pernah Di-hack 3 Minggu
Ditambahkan Khoirul Anam, kurator memilih karya yang layak ditampilkan ke publik. "Karena ada koleksi yang rusak. Karena tidak punya storage yang layak. Ini bagaimana nanti setelah pameran dirawat dengan baik untuk menjaga karya ini," kata Khoirul.
Lisistrata Lusandiana menyebut pameran ini peletakan batu pertama perawatan koleksi seni. Langkah awal yang akan dilanjut dengan kerja selanjutnya. "TBY ajak publik merayakan dalam usaha mengapresiasi. Lebih sekadar menikmati," komentar Lisistrata. (*)