VARTADIY.com, Yogya - Untung ada UTP Gamelan Group Sanggar Kirana Malaysia di hari kedua perhelatan Yogyakarta Gamelan Festival (YGF), Jumat 25 Agustus 2023. Event tahunan yang digelar di Plaza Ngasem Yogyakarta ini masih memancing minat penonton.
Meski sudah pukul 22.30, penonton masih bertahan. Sanggar Kirana Malaysia magnet yang membuat penonton betah duduk lama hingga akhir pertunjukan.
Malam itu, Sanggar Kirana yang merupakan kumpulan mahasiswa University Teknologi Petronas Malaysia tampil menawan. Rancak. Energetik. Pun pintar memainkan emosi penonton.
Baca Juga: Artika Whulandary dan Asmat Pro Sukses Gelar Beauty Coaching Clinic
Gamelan tidak sekadar melestarikan warisan leluhur, juga bisa menjadi ajang menghibur orang. Mencuatkan atmosfer gembira. Mendatangkan rasa senang dan puas.
Beda dengan Jawa yang bertangga nama Slendro dan Pelog, gamelan Malaysia Slendro yang skala musiknya B flat pentatonik scales. Ada beda bunyi. Perbedaan inilah yang membuat para penonton tertarik dan terhipnotis.
Terlebih para pengrawit asal Negeri Jiran ini memainkan musik alegro. Cepat. Dengan komposisi pendek yang tidak membuat penonton lelah.
Tiap merampungkan komposisi, para mahasiswa ini mendapat tepuk tangan dari penonton. Ada sembilan komposisi yang dimainkan terdiri lagu tradisional, lagu rakyat, dan lagu kontemporer. Di antaranya Topeng, Ali Masih, Layang Bunian, Madam Teruna, Isang, Antara Selat, Bunga Api, Susuk Angin.
Sanggar Kirana sadar betul bagaimana menghibur penonton. Tidak hanya piawai memukul gamelan, juga memanfaatkan bahasa tubuh sebagai penguat pertunjukan. Dan berhasil. Penonton senang.
Hebatnya lagi, sebanyak 21 pengrawit ini bukan mahasiswa fakultas budaya..
"Kami mahasiswa teknik dari University Teknologi Petronas, bukan mahasiswa seni. Ada teknik sipil, teknik elektro," terang Muhammad Farhan Ramli (21), Project Leader Sanggar Kirana.
Sebelum ke YGF, Sanggar Kirana tampil di acara Festival Tari dan Karawitan Antarbangsa di Universitas PGRI Kediri. Rombongan terdiri 38 mahasiswa dan dua pembimbing.
"Yang datang ke Yogya, hanya pemain karawitan, 21 orang. Yang penari tidak," ungkap Farhan.
Artikel Terkait
Yogyakarta Gamelan Festival ke-28 Dihelat Seminggu
Gamelan Membahana di Plaza Ngasem Hari Pertama Yogyakarta Gamelan Festival ke-28