Tara Noesantara Simbolkan Misteri Lewat Lukisan Penari

- Senin, 8 Agustus 2022 | 08:13 WIB
Pelukis Yogya, Tara Noesantara. (Brian Hagar)
Pelukis Yogya, Tara Noesantara. (Brian Hagar)

VARTADIY.com, YOGYA - Sebuah lukisan berjudul Flower in Dancer terpajang di Coffe Macan Bugisan Yogyakarta. Lukisan berukuran 30 X 30 cm karya Tara Noesantara itu salah satu dari ratusan lukisan yang terpajang di Pameran Perempuan Lintas Batas Komunitas: Taman Bunga Gelitik Kecil #2. Pameran berlangsung 6-20 Agustus 2022.

Flower in Dancer merupakan karya kesekian pelukis yang tinggal di Gamping Sleman Yogyakarta dan Surabaya itu. Penari selalu menjadi inspirasi Tara Noesantara dalam berkarya.

"Seorang penari, bagiku sebagai sebagai taman bunga siapa saja yang melihat. Itu sebuah simbol," terang Tara Noesantara tentang Flower in Dancer.

 

Baca Juga: Atlet Dancesport Yogya, Azza Koto, Raih Lima Medali di Malaysia

Baca Juga: Henry Indraguna Center Sat Set Bergerak Cepat Bentuk Bolo HI Korda Pemenangan Pileg 2024

Baca Juga: 10 Lagu Berpengaruh dalam Hidup Versi Mel Shandy, Brian Jikustik, dan Danny Sabian Hamda

 

Perempuan 45 tahun ini memilih warna berat untuk Flower in Dancer. Warna berat telah menjadi ciri khas istri pelukis Yanz Haryo Darmista ini. Bagi Tara Noesantara, warna berat menguarkan nuansa spiritual. Mistis. Atmosfer itu sangat pas sebagai penggores simbol yang dituangkan di kanvas.

"Warna coklat merupakan warna berat. Dan warna itu juga sesuai
pakem untuk melukiskan ciri seorang penari," papar dosen sastra
Indonesia di salah satu LLDKTI Wilayah VII.

Dalam berkarya, Tara Noesantara hanya mengacu sosok perempuan, dan penari. Dari tujuh pameran yang diikuti, semua berlatar belakang penari.

Melukis memang aktivitas baru setelah 25 tahun vakum. Tahun 2019, Tara Noesantara ketemu suami yang ternyata pelukis. Obsesi dan aktivitas lama, akhirnya mencuat lagi. Masa pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang tak bisa ke mana-mana, menjadi ajang memulai melukis kembali.

"Sejak SMP saya ingin menjadi pelukis. Juga penari. Tetapi selalu
dilarang orangtua. Tidak boleh. Tapi saya diam-diam selalu beli alat lukis, dan saya sembunyikan di bawah kasur. Perjalanan waktu, akhirnya saya bisa mendalami kesenian. Melukis, menari, juga di kancah sastra," papar pemilik nama asli Andaru Ratnasari.

Mantan editor koran Surya Surabaya ini hanya passion menjalankan yang ada dalam dirinya untuk mengaktualisasikan ke tari dan lukisan.

Halaman:

Editor: Brian Hagar

Tags

Terkini

Novelis Herlinatiens Bocorkan Kiat Nulis Kreatif

Selasa, 23 Mei 2023 | 13:00 WIB

Yossie Riyani - Anang GSG Adakan Syawalan

Senin, 22 Mei 2023 | 11:04 WIB

Espeelsa Project Juara SMMFUN 2023

Senin, 15 Mei 2023 | 06:17 WIB

Kepengurusan Classic Rock Yogyakarta Dikukuhkan

Minggu, 14 Mei 2023 | 18:06 WIB

Starlight: Band Panggung Legendaris Yogyakarta

Sabtu, 13 Mei 2023 | 09:09 WIB
X