• Kamis, 28 September 2023

Kesenian Langen Thethelan: Satu-satunya di Dunia

- Kamis, 22 September 2022 | 07:20 WIB
Langen Thethelan, kesenian tradisi satu-satunya di dunia. (Brian Hagar)
Langen Thethelan, kesenian tradisi satu-satunya di dunia. (Brian Hagar)

VARTADIY.com, YOGYA - Kesenian yang tidak punya cabang atau hanya satu-satunya di Indonesia bahkan di dunia, yaitu Langen Thethelan. Seni tradisi ini hanya ada di Dusun Tangkil Kemejing Semin Gunungkidul.

Di Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) di Taman Budaya Kulonprogo, 19 September 2022, Langen Thethelan ditampilkan. Kelompok Seni Thethelan datang jauh-jauh dari Semin Gunungkidul demi menunjukkan kesenian langka pada masyarakat Kulonprogo Yogyakarta.

Langen Thethelan merupakan kolaborasi ludruk, ketoprak, dan
wayang orang. Kesenian ini mulai ada tahun 1948.

Baca Juga: Usai Pemakaman Ratu Elizabeth II. Raja Charles Kembali ke Balmoral Skotlandia, Pangeran Harry ke Amerika

Baca Juga: 80 Desainer Papan Atas Akan Tampil di AIRA Fashion On The Spot 2022

"Di Yogyakarta tak ada. Ini satu-satunya di Indonesia. Dinas
Kebudayaan DIY mengakui, bahkan kini kami dalam pembinaan. Sri Sultan Hamengku Buwono IX pernah memberi penghargaan. Kami diminta tampil di Kepatihan Yogyakarta," kata Untung Siamdono Kuncoro, pembina Kelompok Seni Thethelan.

Latar belakang munculnya Langen Thethelan ini berawal dari
keprihatinan Pawiro Semito (alm), Dukuh Tangkil Kemejing Semin
Gunungkidul. Saat itu, pascakemerdekaan, tahun 1948, Dusun Tangkil kurang pangan. Mahal makanan. Penduduk kesulitan makan. Selaku pemimpin warga, Pawiro berinisiatif membikin grup kesenian.

Tujuannya mencari makan, menyambung hidup. Pawiro dengan anak dan para tetangga yang tergabung dalam kesenian ludruk, ngamen ke luar dusun.

"Kalau ngamen sampai berminggu-minggu. Bahkan berbulan-bulan baru pulang ke dusun. Menurut cerita, bayaran ngamen bukan uang. Tapi makanan atau hasil bumi, seperti gaplek, jagung," terang Untung.

Kelompok Seni Thethelan asal Dusun Tangkil Kemejing Semin Gunungkidul Yogyakarta.
Kelompok Seni Thethelan asal Dusun Tangkil Kemejing Semin Gunungkidul Yogyakarta. (Brian Hagar)

Sepeninggal Pawiro Semito, grup kesenian dipegang anaknya,
Sudarsono, tahun 1973. Media yang saat itu mulai ada, membuat
Sudarsono mendengar berita di Surabaya ada kesenian ludruk.
Agar tidak sama, Sudarsono lalu mengganti ludruk dengan langen
thethelan.

Tahun 1989, Untung meneruskan rintisan seni kakek dan bapaknya tersebut.

"Saya pembina dan sutradara. Ketuanya saat ini adik saya, Aris
Yunianto. Karena saya pindah dari Dusun Tangkil, saya serahkan (jabatan ketua) pada adik saya," jelas Untung.

Anggota Kelompok Seni Thethelan Dusun Tangkil terdiri usia anak-
anak hingga kakek-kakek. Sebagai kesenian langka, Langen Thethelan sering dikirim Dinas Kebudayaan Gunungkidul manggung di luar daerah. Langen Thethelan sering diundang masyarakat yang punya acara atau hajat, sebagai pengibur tamu.

Halaman:

Editor: Brian Hagar

Tags

Terkini

Roadshow The Girl Fest Surabaya 2023 Sukses Besar

Rabu, 27 September 2023 | 17:04 WIB

Magisha Thohir : Papa Diam-Diam Suka Dance KPop

Minggu, 24 September 2023 | 21:44 WIB

Zizi Zakiyah Model Cilik Berprestasi Nasional

Jumat, 22 September 2023 | 11:35 WIB

Kenapa Film Horor Lebih Banyak Syuting di Yogyakarta?

Senin, 18 September 2023 | 09:02 WIB

Teror Iblis Valak Belum Selesai di ' The Nun 2'

Rabu, 6 September 2023 | 16:07 WIB

Ende Riza 30 Tahun Berpantomim

Kamis, 31 Agustus 2023 | 08:13 WIB

Azza Koto Dipuji Fadli Zon

Senin, 28 Agustus 2023 | 11:44 WIB

Kelompok Sedut Senut Pentaskan 'Luput' di Bantul

Jumat, 25 Agustus 2023 | 14:35 WIB
X