VARTADIY.com, YOGYA - Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu yang panjang memunculkan banyak makna. Terlebih dikaitkan banyaknya pekerja seni yang terdampak: menganggur lama. Tidak pentas yang berefek pada kondisi perekonomian keluarga.
Realitas itu memunculkan kesadaran dari para pekerja seni. Salah satunya Rubini Similikithi, seniwati yang mukim di Tambran Lor Kalitekuk Semin Gunungkidul Yogyakarta.
"Jangan berfoya-foya saat sedang laris job. Rajin menabung. Tidak perlu jor-joran. Pandemi kemarin sebagai pengingat bahwa hidup ini tidak stabil," ucap Rubini Similikithi.
Baca Juga: Grup Ketoprak PS Bayu Gito Gati Masih Eksis di Tengah Gempuran Zaman
Baca Juga: Resep Energetik Pelawak Yati Pesek : Minum Jancuk
Dengan mempersiapkan diri seperti itu, bila mengalami hal-hal tak terduga ada simpanan (tabungan) yang bisa digunakan memenuhi kebutuhan rumah tangga, ketika tak ada pemasukan.
Rubini menyaksikan sendiri banyak pekerja seni yang susah payah bertahan di era pandemi. Ibu dua anak ini prihatin, pandemi Covid-19 begitu lama, sehingga membatasi mobilitas para seniman. Tidak ada kegiatan seni.
Sinden dan pemain ketoprak ini sering dicurhati sesama seniman.
"Banyak yang curhat sambil menawarkan jualannya. Ada yang jualan makanan, dagang online. Yang lebih kasihan mereka yang punya tanggungan pinjaman. Padahal mereka berharap dari job kesenian. Sementara job batal semua. Keluhan selama pandemi, banyak yang stres karena usaha terpuruk," terang Rubini Similikithi yang pernah jadi bintang tamu acara Pangkur Jenggleng TVRI Yogyakarta.
Karena terpepet situasi, tak sedikit seniman yang jualan online. Kebanyakan makanan siap saji, dan makanan tradisional yang tidak butuh modal besar. Menurut Rubini Similikithi, ada pula yang kembali bertani.
Gairah seni di masyarakat, kata Rubini Similikithi, menurun tajam. Namun ia bersyukur belakangan sudah mulai bangkit. Sudah ada satu dua job.
"Setidaknya sudah membangkitkan semangat teman-teman seniman untuk berkarya lagi. Tentu saja harus memperhatikan protokol kesehatan ketat," papar istri seniman budayawan Ki Susena Aji itu.
Realitas ini juga mencuatkan gagasan perlunya dibentuk semacam koperasi seniman. Yang bisa dimanfaatkan jika menghadapi masa-masa sulit seperti sekarang.
Baca Juga: Yaragi Yogyakarta Beri Workshop Rumah Aman Gempa pada IWAPI