VARTADIY.com - Lama tidak ketemu, tak membuat ingatan kepada sahabat hilang. Brian May yang tak pernah berkomunikasi lagi dengan sohibnya di Queen: John Deacon, selalu mengucapkan selamat ulangtahun. Lewat Instagramnya: @brianmayforreal gitaris Queen itu menulis: "Happy birthday John!!! Greatest ever! Drinking you a toast this evening." Komentar tersebut disertai video John Deacon yang memperkenalkan diri: "Namaku John Deacon, lahir pada 19 Agustus 1951.
Brian May mengingat kenangan terhadap Deacy --panggilan John Deacon-- yang hari itu (19 Agustus 2019) berulangtahun ke-68. Kenangan yang hanya bisa ditumpahkan di media sosial. Tidak bisa bertemu fisik.
Deacy yang dikenal kalem dan pendiam, memang lama tidak bersua dengan rekannya di Queen: Brian May dan Roger Taylor. Pebas mantul (mantap betul) itu sudah cabut dari Queen, enam tahun setelah kematian Freddie Mercury, vokalis band rock Inggris itu.
Deacy sempat manggung bersama Queen di konser mengenang Freddie Mercury di Stadion Wembley. Ia juga masih sepanggung saat Queen tampil bersama Elton John yang menyanyikan lagu The Show Must Go On di pembukaan Bejart Ballet di Paris tahun 1997. Pun ikut rekaman singel No One But You (Only The Good Die Young) pada tahun yang sama. Lagu persembahan untuk Freddie yang masuk di album Queen Rocks.
Sejak menyatakan mundur dari Queen, Deacy seperti ditelan bumi: menghilang. Tak pernah muncul di publik musik. Benar-benar berhenti bermusik. Saat Queen dilantik The Rock & Roll Hall of Fame tahun 2001, Deacy tetap tidak muncul. Realitas ini yang membuat banyak orang merasa kehilangan, lalu bertanya-tanya: di mana John Deacon?
Selain ingin konsentrasi hidup bersama keluarga, tak ada alasan esensial yang tergulir dari Deacy kenapa harus cabut dari band legendaris yang membuat namanya mendunia. Kehilangan teman dekat (Freddie Mercury) membuat Deacy sangat berduka. Ia merasa menyesal atas kematian Freddie. Duka itu membuatnya berhenti bermusik.
Brian May dan Roger Taylor yang selalu ditanya keberadaan Deacy, juga tidak bisa menjawab tuntas penasaran banyak orang. "Dia memutuskan tidak lagi berurusan dengan bisnis musik lagi. Dia menutup diri dari segala jenis jenis kontak sosial. Dia tidak ingin tahu apapun dalam bisnis musik," kata Roger pada Rolling Stone.
Agak terasa janggal memang. Sohib karib yang pernah hidup penuh kebersamaan, tiba-tiba kehilangan komunikasi, tidak bertemu fisik. "Kami tidak berkomunikasi (lagi). Sungguh. Dia tidak ingin juga (berkomunikasi). Dia ingin privasi dan hidup di dunianya," terang Brian May dikutip Ekpress.co.uk.
Di video dokumenter The Show Must Go On: The Queen + Adam Lambert Story, Brian May dan Roger Taylor mengungkapkan saat paling bergejolak ketika mereka kehilangan John Deacon, dan alasannya keluar dari band.
Deacy tinggal di Putney, barat daya London, bersama istrinya: Veronica Tetzlaff yang dinikahi pada 18 Januari 1975. Deacy punya enam anak. Meski sudah mantan, Deacy hidup dari royalti Queen.
"Kami tak melakukan apapun yang berkait masalah keuangan tanpa melibatkannya. Dia masih menutup mata soal keuangan. John Deacon tetap John Deacon," ujar Brian May pada Rolling Stone. Menurut The Sunday Times, kekayaan Deacon bernilai £65 million, atau sekitar $103 juta pada tahun 2011.

Apa yang membuat John Deacon dirindukan banyak orang?
Penampilan Deacy yang kalem, menjadi ciri khas yang selalu diingat publik musik. Di samping itu, kemampuannya memainkan snar bass memang di atas rata-rata. Di kancah musik dunia, banyak pebass hebat. Namun yang paling hebat dan super hanya dua nama yang bisa disebut: Markus Grosskopf (Helloween) dan John Deacon (Queen).