VARTADIY.com - Berkesenian bukan sekadar hobi pemuas hati. Bisa digeluti dan menghidupi. Realitas empiris itu memotivasi Affifah-Ade-Syafitri">Affifah Ade Syafitri berniat total mendalami seni tari. Setelah belajar di jurusan tari SMKI, Affi mengajar di Kharisma Dance.
"Saya juga pentas-pentas. Kadang di Sekar Rinonce Malioboro. Kemarin di acara Gelar Seni Sepanjang Tahun TBT. Ke depan, ingin punya sanggar tari sendiri. Juga kuliah," papar Affi, penari kelahiran 26 November 2003.
Warga Minggiran Yogyakarta ini tertarik seni tari sejak SD. Baru kesampaian setelah SMP. Itu pun berkat ketidaksengajaan. Affifah diajak bapaknya ke kantor Kecamatan Mergangsan Yogyakarta. Kebetulan sedang ada latihan tari. Affifah langsung tertarik.
Baca Juga: Grup Tari Pragina Gong siap Meriahkan Tahun Baru di Yogya
"Bapak lalu mendaftarkan saya. Dua bulan latihan akhirnya saya terpesona, dan jatuh hati pada tari. Berkat ikut sanggar tari, saya masuk SMKI jurusan tari. Dari tak bisa apa-apa hingga bisa bikin koreografi sendiri. Padahal awalnya malu," terang Affi.
Menari bagi Affifah sebuah kebutuhan jiwa. Hingga saat ini Affifah sangat menikmati kesenian ini. Indahnya tari, versi Affifah, di gerakannya. Memiliki wiraga, wirama, wirasa.
Baca Juga: Tara Noesantara dan Yanz Haryo Diundang Pentas Teaterikal Puisi Tari di Assam India
"Menyatu dalam batin. Sangat apik dirasakan," ujarnya.
Didik Nini Thowok, sosok yang sangat menginspirasi. Affifah berharap bisa menjadi penari sukses seperti Didik Nini Thowok. Juga berkeinginan bisa abadi menekuni tari. (*)