• Kamis, 28 September 2023

Adolf Hitler: Yahudi Pembenci Yahudi

- Jumat, 31 Maret 2023 | 08:05 WIB
Adolf Hitler (Instagram)
Adolf Hitler (Instagram)

 

VARTADIY.com - Kekejian Nazi membantai kaum Yahudi --menewaskan 6 juta manusia-- terus menjadi polemik. Meski ada yang meragukan jumlah fantastis yang terbunuh itu --dan menganggapnya sebagai propaganda-- sang komandan aksi tersebut: Adolf Hitler, masih jadi sorotan hingga kini.

Bukan hanya kekejaman pria kelahiran 20 April 1889 itu. Latar belakang Hitler membenci Yahudi masih diperdebatkan. Padahal sudah meninggal 78 tahun lalu.

Hitler berdarah Yahudi, dari gen ibunya. Biasanya sukuisme potensial mengalir dalam nadi manusia, yang kemudian melahirkan fanatisme tak bermutu. Hitler beda. Paradoksal dengan konvensi tersebut. Ada apa? Sejumlah analisis mencuat menegaskan latar belakang 'sakitnya' sang diktator itu.

Baca Juga: Kanjeng Ratu Kidul Suka Brongkos

Baca Juga: Djohan Ekspresi Jadi Aktor Bermodal Galau

Pertama didasarkan kenyataan masa lalu pengap Hitler yang berkubang kemiskinan. Usia 19 tahun, Hitler hidup sendiri, setelah ditinggal orangtuanya. Kerja serabutan untuk bertahan. Kemelaratannya bertolak dengan nuansa Kota Wina --tempat ia tinggal-- yang dipenuhi orang Yahudi kaya.

Hitler dianggap sebagai rongsokan yang tak perlu dipandang, terlebih diopeni. Orang-orang kaya itu tidak punya rasa belas kasih, meski satu gen. Hitler yang tersia-sia, marah. Sedih melihat ketimpangan itu. Latar belakang ini ditengarai yang bikin Hitler benci Yahudi.

Anslisi kedua, Hitler pernah dikecewakan pramunikmat berdarah Yahudi. Setelah 'jajan', melampiaskan kebutuhan biologis dengan pelacur itu, Hitler kena penyakit kelamin. Sipilis. Sumber yang beredar, penyakit itu menyebabkan Hitler impoten. Kecewa. Marah. Hitler langsung memasang bendera dendam: benci orang Yahudi, yang telah bikin dirinya sengsara.

Baca Juga: Buka Puasa di Warung Oyo Delish Milik Carlo Jikustik: Menunya Menantang dan Lezat

Baca Juga: Rock Kangen: Pesta Musik Cadas dan Ajang Bersua Musisi Lama

Ketiga, ibunya yang sakit kanker tak bisa tertolong jiwanya. Meninggal. Hitler yang saat itu hanya bergantung pada ibunya, begitu nestapa. Kecewanya dilampiaskan pada dokter yang merawat ibunya. Kebetulan dokter itu Yahudi. Di mata sejarawan Rudolf Binion, peristiwa itu yang memicu tumbuhnya anti Yahudi di benak dan batin Hitler.

Entah latar belakang mana yang valid, yang jelas memutus hak hidup manusia, jelas bukan tindakan bagus. Wajar bila Hitler dianggap sebagai jelmaan iblis. Kekejamaannya tiada tara, menurut sejarah. (*)

 

Halaman:

Editor: Brian Hagar

Tags

Terkini

Rahasia Tiga Iklan YouTube Paling Banyak Ditonton

Minggu, 23 April 2023 | 20:33 WIB

Membaca Potensi Bawaan Lahir dengan Numerologi

Jumat, 14 April 2023 | 20:27 WIB

Ida Dayak dan Fenomena Pengobatan Gaib

Minggu, 9 April 2023 | 20:35 WIB

Asmaul Husna Gudang Obat Penyakit Kehidupan

Minggu, 9 April 2023 | 18:02 WIB

Adolf Hitler: Yahudi Pembenci Yahudi

Jumat, 31 Maret 2023 | 08:05 WIB

Kanjeng Ratu Kidul Suka Brongkos

Jumat, 31 Maret 2023 | 00:51 WIB

Lima Strategi Hindari Penipuan Online

Jumat, 17 Maret 2023 | 07:05 WIB

Lima Manfaat Cangkang Telur

Kamis, 16 Februari 2023 | 21:19 WIB

Inilah Foto-foto Istimewa di Puncak Sikunir Wonosobo

Selasa, 14 Februari 2023 | 10:53 WIB

Tiga Strategi Keren Agar Lolos SNBT

Sabtu, 11 Februari 2023 | 10:34 WIB

Manfaat Susu Kedelai Salah Satunya Mencegah Diabetes

Selasa, 7 Februari 2023 | 08:18 WIB

Kiat Mengatur Keuangan agar Makin Cuan di 2023

Rabu, 1 Februari 2023 | 08:50 WIB

Galaxy A14 5G, Baterai Tahan Dua Hari

Rabu, 25 Januari 2023 | 06:51 WIB

4 Bahaya Minum Kopi Sebelum Sarapan

Minggu, 22 Januari 2023 | 13:49 WIB
X