VARTADIY.com YOGYA - Menikah hampir 23 tahun tidak
dikarunia anak tidak harus membuat kecewa. Anak yang
seharusnya menjadi penghias rumah, bisa diganti bila memang
belum diberi momongan. Pasangan yang tinggal di Saman
Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta, memilih mengadopsi
banyak kucing sebagai pengganti anak.
Suroyo dan Denok Haryati memutuskan memilih kucing. Pasangan ini dikenal sebagai orangtua asuh para kucing. Kucing dianggap sebagai pengganti anak.
Jalan pintas ini ide Denok, setelah pernikahan berusia sepuluh
tahun belum juga punya anak. Denok mengungkapkan pada suami, bagamana jika memilihara kucing.
Baca Juga: Suka Duka Perempuan Wasit Sepakbola, Dewi Latifah Dipuji dan Diremehkan
"Kata suami, kalau memelihara kucing tidak bisa punya anak.
Saya jawab, tidak melihara kucing juga tidak punya anak.
Akhirnya suami setuju," tutur Denok.
Dimulai seekor kucing akhirnya meningkat. "Tetangga tahu kami suka kucing, banyak yang menawari. Rumah akhirnya banyak kucing. Saya seperti numpang di rumah kucing," ujar Dhenok yang berprofesi penjahit.
Kucing bagi Denok pengganti anak, yang bisa meramaikan rumah saat sepi. Ada aktivitas yang dilakukan. Semisal sedang sendirian di rumah, kucing-kucing tersebut menjadi teman
'berkomunikasi'.
"Saya ajak ngobrol mereka. Dan sepertinya mereka paham,
terutama kucing-kucing tua. Misalnya, saya minta tidak
mendekat saat saya kerja, kucing-kucing itu tidak mendekat,
hanya melihat dari kejauhan," papar perempuan berusia 42
tahun itu.
Pernah ia mengadopsi 25 kucing. Berkurang. Ada yang diminta
teman, pun ada yang meninggal. Saat ini tinggal 11 kucing.
Karena dianggap sebagai anak, kucing-kucing tersebut juga
dicintai sepenuh hati. Pun diberi nama. Yaitu Mas Popo,
Wulandari, Xena, Lolo, Bulbul, Gembul, Yamet Kudisen, Kayla,
Lucas, Putih Hati Imani, dan Sholeh.
Denok pernah membikinkan baju buat para kucingnya itu. Namun binatang itu merasa kegerahan saat berbaju. Takut dan
tertekan. Akhirnya Denok tak lagi mendesainkan busana bagi
para penghuni panti kucing itu.
Uniknya, Denok selalu mengumumkan pada warga bila mendapat kucing di jalanan. Ada yang akhirnya ketemu dengan majikannya. Kalau tidak ada yang mengaku, ia rawat, digabung dengan teman-teman kucing lain.
Karena kebiasaannya itu, tak sedikit yang saat akan
meninggalkan rumah menitipkan kucing pada Denok. Bahkan ada yang mau ngasih uang jasa penitipan.
"Tapi saya tidak mau dibayar. Saya melakukan ini karena
kecintaan terhadap kucing. Mengapa harus dibayar?" ujar
Denok.