VARTADIY.com, YOGYA - Lato-lato memunculkan pro kontra. Di mata seniman Tedjo Badut, lato-lato bisa menjadi sarana mengedukasi anak-anak. Permainan yang sedang viral di masyarakat tersebut hiburan mendidik.
Tedjo Badut yang dikenal sebagai seniman dan penghibur anak-anak lewat perannya sebagai badut, mencoba melakukan edukasi lewat lato-lato. Gagasan tersebut muncul dari hasil pengamatan Tedjo Badut terhadap dampak merebaknya lato-lato di masyarakat.
"Melihat anak-anak di tetangga, bahkan cucu saya sendiri, ternyata main gawai jadi berkurang sejak ada lato-lato. Selama ini muncul keprihatinan anak-anak yang hobi main HP. Tapi sejak ada lato-lato banyak anak yang frekuensi main HP jadi berkurang. Lato-lato ternyata bisa membantu orangtua mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai," tandas Tedjo Badut.
Baca Juga: Dandu Albriyand Awali Tour Show 2023 di Yogyakarta
Baca Juga: Aileen Nathania Pranata Luncurkan Buku 'Aku & Goresanku'
Diakui Tedjo Badut, lato-lato memang berisiko. Realitas itu yang dijadikan latar belakang mengajari anak-anak bermain menyenangkan namun aman. Diajarkan teknik mengikat agar aman. Dalam pertemuan dengan anak-anak di berbagai acara, Tedjo Badut menggunakan lato-lato sarana menghibur sembari
menyelipkan pesan-pesan logis kepada anak-anak.
"Pada saat main, saya ingatkan agar tidak lupa belajar. Juga menasihati agar tidak main sembarang tempat dan waktu. Jangan sampai main lato-lato dan senang, tapi orang lain susah. Karena terganggu suara berisik yang ditimbulkan. Maka kalau main disarankan jauh dari pemukiman, juga jangan pada malam hari," ungkap Tedjo Badut yang tinggal di Kasongan Kasihan Bantul Yogyakarta.
Menurut Tedjo Badut, lato-lato permainan akrobatis. Susah bisa menguasainya. Harus berlatih tekun.
Baca Juga: Rok Lukis Ani Seto Pemuncak JIBB 2022 Hari Kedua
"Unsur itu positifnya. Untuk mahir harus latihan keras. Lato-lato juga ada unsur olahraganya," terang Tedjo Badut.
"Tidak perlu dilarang. Dikawal saja. Ini hanya tren yang sebentar lagi akan hilang. Maka sebelum hilang, kita manfaatkan untuk edukasi," tambah Tedjo Badut. (*)