VARTADIY.com - Sebuah museum unik dan menyendiri itu bernama Ullen Sentalu. Nama unik tersebut merupakan singkatan dari ulating blencong sejatine tataraning lumaku. Kalimat tersebut memiliki makna nyala lampu blencong. Lampu yang dipergunakan saat pertunjukan wayang kulit, yang mana bisa dijadikan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan.
Museum Ullen Sentalu dibangun di kaki bukit Turgo, Gunung Merapi, dan Bukit Plawangan. Museum Ullen Sentalu berlokasi di Kaliurang Hargobinangun Pakem Sleman Yogyakarta.
Gothic dan Menyatu dengan Alam
Model arsitektur Museum Ullen Sentalu sangatlah menawan. Disebut bisa menyatu dengan alam. Bangunan megah bernuansa gothic dengan banyak pilar yang terbuat dari batu alam yang menyiratkan kesendirian dalam ketenangan.
Baca Juga: Awas, Pengasuhan Beda Cara Berisiko Terhadap Kejiwaan Anak
Baca Juga: Kenapa Drama Korea 'Red Ballon' Curi Perhatian Nitizen?
Sembilan Ruang Pamer
Ullen Sentalu memiliki memiliki sembilan ruang pamer yang terletak di tiga unsur tempat. Yakni permukaan tanah, di dalam tanah, dan di atas air. Ruangan yang dibangun di atas permukaan tanah meliputi ruang seni tari dan gamelan. Berisi koleksi seperangkat alat musik gamelan dan foto-foto keluarga kerajaan ketika sedang menari.
Kemudian Ruang Sekar Buwana, memamerkan kemegahan budaya Mataram dan Koridor Retja Landa yang merupakan outdoor berisi artefak dan arca. Ruangan di dalam tanah diberi asma Guwo Selo Giri. Dalam ruangan ini, banyak karya lukis dokumentasi para tokoh kerajaan dipamerkan.
Sedangkan ruang di atas air, disebut Kampung Kambang. Kampung Kambang terdiri dari lima ruangan yang dibangun di atas air. Kelima ruangan itu merupakan Ruang Tineke yang mana memamerkan syair-syair dari GRAy Koes Sapariyam atau Gusti Tineke, Ruang Ratu Mas Pakubuwono X, Ruang Batik Vorstendlanden Surakarta, Ruang Batik Vorstendlanden Yogyakarta, dan Ruang Putri Dambaan.
Sosok di Balik Ullen Sentalu
Di balik berdirinya Museum Ullen Sentalu ternyata ada sosok bangsawan. Keluarga Haryono merupakan penggagas museum ini. Keluarga Haryono merupakan keluarga pembatik asal Yogyakarta yang suka mengoleksi warisan budaya nenek moyang dan sangat mencintai budaya Jawa. Selain sumbangan koleksi dari keluarga Haryono, koleksi Museum Ullen Sentalu berasal dari Yayasan Ulating Blencong, dan keluarga Kerajaan Mataram.
Bilik Syair Tineke
Ada salah satu ruangan yang wajib diketahui saat mengunjungi Museum Ullen Sentalu: Bilik Syair Tineke. Tineke merupakan nama Belanda dari putri Pakubuwono XI yang aslinya bernama Koes Sapariyam. Dalam Bilik Syair Tineke, banyak koleksi surat Tineke. Surat tersebut ditujukan kepada sahabat-sahabatnya, sebagai ungkapan kesedihan dan kerinduan akan kisah cintanya.
Tineke mencintai sesosok lelaki, namun tidak mendapat restu dari raja. Sang putri pun patah hati luar biasa. Surat-surat sang putri dengan para sahabatnya diketahui merupakan sajak-sajak yang indah, liris dan puitis.
Baca Juga: Dirut BRI Sunarso Raih Leadership Achievement Awards dari The Asian Bankers