VARTADIY.com, Yogya - Wonosobo dikenal sebagai sentra manisan carica, mi ongklok dan wedang ronde. Masih ada satu makanan khas yang harus dicicipi bila berada di Wonosobo Jawa Tengah. Yaitu bubur candil Akmalia.
Ada dua alasan logis yang mengharuskan orang mencari makanan ini. Pertama, warung ini sangat legendaris. Sejak 1963, warung bubur candil ini sudah jualan. Dan bertahan hingga sekarang. Kedua, bubur candil Akmalia dicari banyak orang. Termasuk dari luar kota. Padahal untuk menemukan lokasi ini agak susah, harus masuk gang. Bagi yang naik mobil, harus jalan kaki menyusuri jalan gang sekitar 100 meter.
Bubur candil Akmalia merupakan makanan legendaris. Menjadi semacam kenangan dan rindu yang harus dituntaskan.
Baca Juga: Inilah Foto-foto Istimewa di Puncak Sikunir Wonosobo
Baca Juga: Curug Sikarim Wonosobo, Tertinggi di Pulau Jawa
"Dari aku kecil, bubur candil Akmalia sudah ada. Dulu aku sering dibelikan orangtua. Rasanya tetap stabil. Lokasinya juga masih sama, masuk gang. Ini yang membuat aku wajib mampir bila mudik. Pun harus membeli sebagai oleh-oleh," ujar Listyani Darma, pebisnis fesyen yang tinggal di Sleman Yogyakarta, asli Mirombo
Wonosobo.
Nuansa legendaris serta rasanya yang memang khas dan terjamin lezat, membuat Listyani selalu mengajak teman-teman luar kota mendatangi warung yang kini dikelola Darti itu.
"Komentar yang sudah mencicipi bubur candil Akmalia, sangat puas. Enak katanya. Biasanya mereka datang lagi ke warung itu. Bagiku, ini makanan bersejarah," terang Listyani yang barusan pameran fesyen di Belanda dan Turki.
Pelanggan yang selalu datang lagi diakui Darti. "Kebanyakan yang datang memang pelanggan lama. Meski ada juga yang baru," terang perempuan berusia 67 tahun itu.
Darti merupakan generasi kedua penerus bubur candil Akmalia. Di Wonosobo tidak hanya dirinya yang berjualan bubur candil. Darti tak bisa menjelaskan, kenapa warungnya yang paling terkenal dan dicari pembeli yang kadang harus antre. Atau kecele karena kehabisan.
"Wah saya tidak tahu itu. Tanya mereka saja," ungkap Darti yang jualan dari pukul 13.30 hingga sore hari.
Bubur candil Akmalia sebenarnya penganan sangat sederhana. Disajikan di mangkuk kecil. Isinya jenang sumsum dan candil (bulatan kenyal) yang diberi santan dan gula jawa yang telah dicairkan. Harganya sangat ekonomis: Rp 5 ribu per mangkuk. Jenang sumsum terbuat dari tepung beras. Sedang candil dari tepung ketan.
Baca Juga: Camilan Harian Ebiet G Ade: Lanting
Baca Juga: Kisah Tersembunyi Lagu Mel Shandy 'Selamat Tinggal Jakarta' Rencana Awal untuk God Bless