VARTADIY, SOLO-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan evaluasi kinerja BPR/BPRS di Solo Raya untuk semester I tahun 2022 dengan menggelar capacity building.
Kegiatan yang digelar di The Sunan Hotel Solo, baru-baru ini menghadirkan Dirjen Pajak Kanwil 2 Jateng sebagai nara sumber untuk memaparkan Program Pengungkapan Sukarela.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan BPR dan BPRS di Solo Raya bisa meningkatkan kinerja dan mengembangkan industri BPR dan BPRS yang sehat,” ujar Kepala OJK Solo Eko Yunianto.
“Di samping itu mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan mendorong terwujudnya penerapan tata kelola yang baik bagi BPR/BPRS,” jelasnya.
Dalam paparannya, Eko mengatakan, industri BPR/BPRS di Solo Raya mengalami pertumbuhan positif sampai 2022, meski masih dalam kondisi pandemi covid-19.
Sampai posisi Maret 2022, BPR dan BPRS di Solo Raya mampu mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 10,37% secara year on year (yoy) menjadi Rp 10,28 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 11,97% (yoy) menjadi Rp 7,88 triliun dan penyaluran kredit tumbuh sebesar 9,08% (yoy) menjadi Rp 7,56 triliun.
“Catatan positif pertumbuhan kinerja ini dapat memberikan peluang bagi BPR/BPRS di Solo Raya untuk terus tumbuh sehat dan berkontribusi, meningkatkan volume bisnis sekaligus menjawab tantangan dampak perkembangan teknologi serta mengimplementasikan sustainable finance,” kata Eko.
Namun yang perlu menjadi perhatian bagi bersama adalah non performing loan (NPL) yang meningkat secara yoy, yaitu dari 5,26% pada bulan Maret 2021 menjadi 5,75% pada bulan Maret 2022.
Sehingga perlu meningkatkan upaya pencegahan maupun penyelesaian kredit bermasalah.(***)
Artikel Terkait
Jokowi Bernostalgia Blusukan ke Berbagai Lokasi di Solo Raya, Sembari Salurkan Bansos
Bawa Miras, Pasangan Suami Istri Warga Bantul Diamankan Polisi Solo
Muktamar Muhammadiyah November 2022 di Solo Bakal Dihadiri Ratusan Tokoh Agama Dunia