Kenaikkan Tarif Naik Candi Borobudur Ditunda. Ganjar Pranowo : Langkah Bijaksana

VARTADIY.com, KUDUS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai penundaan kenaikan tarif tiket naik ke Candi Borobudur merupakan langkah yang bijaksana.

Demikian dikatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada wartawan di sela kunjungan kerja di Kabupaten Kudus, Kamis 9 Juni 2022.

Penilaian Ganjar Pranowo terkait
pertemuannya dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang membicarakan tarif Candi Borobudur.

Baca Juga: Calum Scott Umumkan Tur Asia 25 Oktober di Bengkel Space SCBD Jakarta

"Intinya Pak Luhut waktu ke rumah menyampaikan ke saya sudahlah Pak Ganjar ini kita postponed dulu biar dibicarakan oleh TWC sama balai dulu', saya kira itu bijaksana," ungkap Ganjar.

Ganjar mengatakan, wacana menaikkan tarif naik ke Candi Borobudur belum sampai pelaksanaan sebab pemerintah juga masih membahas dengan PT Taman Wisata Candi (TWC) serta Balai Konservasi Borobudur (BKB).

Menurut Ganjar, pernyataan rencana kenaikan harga tiket naik ke area stupa Candi Borobudur yang disampaikan kepada masyarakat merupakan wujud keterbukaan pemerintah.

Baca Juga: Alhamdulillah, Jenazah Eril Ditemukan

"Jadi konsep sebenarnya belum, tapi karena mungkin kita memang transparan saja jadi tidak menduga kalau responsnya seperti itu, ya sudah," ujarnya.

Terlepas dari pro dan kontra wacana kenaikan harga tiket naik ke area stupa Candi Borobudur, Ganjar menilai ada hikmah positif yang bisa diambil sebab banyak kelompok masyarakat yang merasa memiliki turut bersuara.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyatakan rencana pemberlakuan kenaikan harga tiket Candi Borobudur ditunda selama satu tahun sambil menunggu evaluasi terkait pengelolaan Candi Borobudur sedang dilakukan saat ini.

Baca Juga: 37 Calon Jamaah Haji (CJH) Karyawan UNS dilepas Rektor UNS Prof Jamal

Kendati demikian, Luhut menegaskan usulan kenaikan harga tiket naik ke area stupa Candi Borobudur sudah melewati kajian, termasuk membandingkan dengan negara lain.***