• Selasa, 26 September 2023

OJK Menilai Kinerja Intermediasi Terus Meningkat Di Tengah Perlambatan Ekonomi Global

- Selasa, 4 Oktober 2022 | 07:35 WIB
OJK Menilai Kinerja Intermediasi Terus Meningkat Ditengah Perlambatan Ekonomi Global
OJK Menilai Kinerja Intermediasi Terus Meningkat Ditengah Perlambatan Ekonomi Global

OJK telah
menindaklanjuti pengaduan tersebut dengan secara berkala memanggil Pelaku
Usaha Jasa Keuangan (PUJK) terkait untuk memperoleh klarifikasi dan
penyelesaian dan tercatat 86,6 persen dari pengaduan tersebut telah terselesaikan.

Hingga 30 September 2022, IHSG terkoreksi 1,92 persen mtd ke
level 7.040,80 dengan nonresiden mencatatkan inflow sebesar Rp3,055 triliun.

Baca Juga: Mobil Listrik Ababil Evo III Karya Mahasiswa UMS Ikuti Kompetisi Internasional Shell Eco-Maraton 2022

Secara ytd, IHSG tercatat menguat sebesar 6,98 persen dengan non-resident
membukukan net buy sebesar Rp69,47 triliun.
Di Pasar SBN, non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp18,84 triliun mtd
sehingga mendorong rerata yield SBN naik sebesar 30,10 bps mtd di seluruh tenor.

Sebagai upaya pendalaman pasar, Bursa Efek Indonesia mencatatkan produk baru
berupa Waran Terstruktur pada 19 September 2022 dengan tiga seri Waran
Terstruktur yang diterbitkan dan masing-masing ditawarkan sebanyak 30 juta unit.

Hingga 30 September 2022, nilai transaksi Waran Terstruktur mencapai Rp38,44 miliar

Baca Juga: Korban Mafia Tanah, Rudy Indijarto warga Sriwedari, Solo Lapor Menteri ATR Marsekal Hadi hingga Jokowi

Kredit perbankan pada Agustus 2022 tumbuh relatif stabil 10,62 persen yoy,
utamanya ditopang oleh kredit jenis modal kerja yang tumbuh sebesar 12,19 persen
yoy.

Adapun, secara mtm, nominal kredit perbankan naik sebesar Rp20,13 triliun
menjadi Rp6.179,5 triliun.

Sementara itu, laju pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
(DPK) pada Agustus 2022 tercatat sebesar 7,77 persen yoy menjadi Rp7.608 triliun,
laju pertumbuhan melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,59 persen
yoy, yang utamanya didorong perlambatan giro.

Baca Juga: UNS Bakal Gelar Pemilihan Rektor. Ini Tahapannya

Di tengah tren turunnya likuiditas sebagai dampak pengetatan kebijakan moneter
baik melalui kenaikan GWM maupun kenaikan suku bunga, likuiditas industri
perbankan pada Agustus 2022 terpantau masih dalam level yang memadai dengan
rasio-rasio likuditas yang terjaga.

Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan
Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 118,01 persen (Juli ’22: 124,4
persen) dan 26,52 persen (Juli ’22: 27,92 persen), jauh di atas ambang batas
minimum masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Profil risiko perbankan di Agustus 2022 masih terjaga dengan rasio NPL net
perbankan sebesar 0,79 persen (NPL gross: 2,88 persen).

Kredit restrukturisasi
Covid-19 kembali mencatatkan penurunan sebesar Rp16,77 triliun menjadi
Rp543,45 triliun, dengan jumlah nasabah juga menurun menjadi 2,88 juta nasabah
(Juli ‘22: 2,94 juta nasabah).

Halaman:

Editor: Anjar Hari Wartono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X