VARTADIY.com, SOLO -Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan ada rumus indikator sebuah pariwisata berhasil apa tidak disingkat 3 A 2 P
Sebuah aksesbilitas pertama. Obyek wisata harus ada akses ke tempat wisata itu.
Sebuah amenitas kedua. Amenitas memiliki arti yaitu fasilitas. Kenyamanan.
Penginapan bersih
Restorannya menyediakan makanan yang enak
Baca Juga: Henry Indraguna Memiliki Terrobosan Baru Dengan BLT. Apa dan Bagaimana BLT Diberikan
Sebuah atraksi ketiga. Atraksi termasuk atraksi acara seperti pagelaran tari, pameran seni lukis, atau peristiwa lainnya yang membuat wisatawan beta tinggal di obyek wisata itu.
Sementara 2
P.P pelaku pertama.
Pelaku ada panduan.
Ada standar pelayanannya ada juga
oleh -oleh juga handykraf.
Guide di negara yang pariwisatanya maju bisa bercerita tentang sejarah.
Bukan penunjuk jalan.
P : promosi siap semuanya dulu 3 A baru mempromosikan publikasikan baik media massa juga media sosial
Baca Juga: Inovasi CSR Telkom Sabet Penghargaan Internasional Golden Award
Nugroho Joko Prastowo Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo dan Wendiyanto Saputro Ketua Kumparan Bisnis kepada wartawan dalam media gathering Sabtu 15 Oktober 2022 di Yogyakarta.
Joko Prastowo mengkhawatirkan ancaman resesi global membuat perilaku masyarakat menyimpan uang atau aset cair lainnya.
Biasa disebut cash is the king. "Namun jangan khawatir, perilaku ini tidak berlaku di Indonesia." dia.
Pasalnya sektor yang mempengaruhi resesi global hanya ekspor.
"Tidak, sektor domestik tidak (terpengaruh) apa-apa. Penerimaan konsumsinya tetap jalan. Apalagi struktur ekonomi Indonesia itu 55 persen dari konsumsi.
Artikel Terkait
Doni P. Juwono Mantan Kepala Bank Indonesia Solo, Dilantik Jadi Dewan Komisioner OJK Periode 2022-2027
Bank Indonesia Solo Branding Kuliner Halal Kauman Ampyang dan Sosis