Upacara Panggih Pengantin Jawa Wajib Dilestarikan

Brian Hagar
- Sabtu, 25 Februari 2023 | 08:34 WIB
Upacara panggih pengantin perlu dilestarikan. (Risbika Putri)
Upacara panggih pengantin perlu dilestarikan. (Risbika Putri)

 

VARTADIY.com, YOGYA - Di Yogyakarta masih banyak aktivitas masyarakat dalam menjalankan hal budaya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya penyelenggaraan pernikahan yang tidak meninggalkan ritual panggih temanten.

upacara panggih temanten adalah upacara pertemuan antara pengantin putra dengan pengantin putri. Upacara ini merupakan upacara puncak dalam perkawinan adat masyarakat Jawa. Ritual ini penting karena mempelai ditetapkan secara sah menjadi suami isteri. Dalam prosesnya, pengantin putra dan putri duduk bersanding dan disaksikan keluarga kedua belah pihak dan para tamu undangan.

Kepala Disbud Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan, upacara adat panggih
temanten ini secara umum bertujuan memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih detail terkait tata cara pelaksanaan upacara adat panggih temanten.

Baca Juga: Penerapan ESG Makin Diakui Dunia, BRI Raih 2 Penghargaan Internasional The Asset Triple A

Baca Juga: Campur Aduk Perasaan Menyongsong Kelahiran Anak Pertama

Baca Juga: Ebiet G Ade Beri Kado Puisi Ulang Tahun ke-41 Pernikahan dengan Yayu Sugianto

Kegiatan ini juga diharapkan dapat melestarikan nilai-nilai luhur dalam upacara adat panggih temanten agar tidak tergeser oleh budaya modernisasi.

"Hal ini menjadi tanda publik akan status sah dan resmi perkawinan mereka. Setiap tahapan memiliki nilai atau makna terkait dengan nilai-nilai perkawinan adat Jawa," tutur Yetti dalam acara upacara panggih Temanten di Hotel Alana, Kamis 23 Februari 2023.

Sekda Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya sangat menyambut baik acara tersebut.
menurutnya pembinaan masyarakat dalam penghayatan kepercayaan beserta nilai-nilai adat dan tradisi merupakan suatu upaya yang konkrit dalam memajukan kebudayaan.

"Untuk itu tradisi luhur dalam acara pernikahan ini dinilai penting untuk digalakkan kembali lantaran keberadaannya mulai jarang ditemui di masyarakat,” paparnya. (Risbika Putri)

 

Editor: Brian Hagar

Tags

Terkini

Makanan yang Pas untuk Buka Puasa. Apa Saja?

Kamis, 23 Maret 2023 | 11:59 WIB

Iwapi DPC Sleman Bakti Sosial di Taman Denggung

Selasa, 21 Maret 2023 | 12:10 WIB

Jogja Library Center: Pekasih Negara Penjajah

Selasa, 21 Maret 2023 | 10:44 WIB

Jadikan Yogya Surga Kuliner Indonesia

Senin, 20 Maret 2023 | 07:01 WIB

Polda DIY Gelar Wiwitan Pasa Pasar Kangen 2023

Sabtu, 18 Maret 2023 | 08:39 WIB

Juragan Jangan Menang Sendiri

Selasa, 7 Maret 2023 | 21:16 WIB

Hidupkan Kembali Wisata Sepeda

Selasa, 7 Maret 2023 | 11:30 WIB
X