VARTADIY.com, YOGYA - Sejak dulu Yogyakarta dikenal sebagai kota tujuan merantau, khususnya bagi yang ingin meraih pendidikan berkualitas. Lulusan Yogya hampir pasti terpakai di daerah asal. Entah sebagai guru, dosen pejabat pemerintahan dan posisi strategis lain. Maka menjadi alumni Yogya adalah kebanggaan dan menjadi sosok favorit di kampung halaman.
Berubahnya waktu, karena sekolah dan perguruan tinggi di daerah daerah seluruh Indonesia mengalami peningkatan kualitas dan dapat meyakinkan bahwa pendidikan di daerah tidak kalah berkualitas, juga beberapa kasus memalukan di Yogya diekpos besar, maka citra Yogya mengalami reduksi. Tidak aman menjadi bahan pertimbangan para orangtua mengirimkan dan mengikhlaskan anak-anaknya merantau ke Yogya.
"Kami dulu dari Pringsewu Lampung, hampir semua anak-anak muda menjadikan Kota Yogya sebagai target merantau dan karena sudah berpuluh tahun berada di kota budaya ini sungguh krasan dan rasanya tak mungkin meninggalkan Yogya," kata Rakhmat Riyadi, Ketua Paguyuban Pringsewu Rantau Jogja dan Jateng (Papringan) saat merayakan HUT ke-7 Papringan di Restoran Bumi Bawana Manisrenggo Kalasan Klaten, Minggu 5 Maret 2023.
Baca Juga: Penyair Semarang Beno Siang Pamungkas Tertipu Pariwisata Yogya
Baca Juga: Ebiet G Ade Beri Kado Puisi Ulang Tahun ke-41 Pernikahan dengan Yayu Sugianto
Diungkap Rakhmat yang menjabat Wakil Ketua Kampus Pertanahan di Yogyakarta sangat berharap banyak generasi muda tidak canggung dan takut merantau ke Yogya. "InsyaAllah aman dan menyenangkan, sampai saat ini apapun murah utamanya makanannya," tambah Rakhmat.
Harapan senada ditegaskan Elly Mahfuzh, banyaknya kelompok masyarakat berbagai daerah di Indonesia, sebagaimana Papringan, bisa dijadikan pemerintah daerah sebagai jembatan pembangunan daerah di seluruh Indonesia.
"Kami yang sudah menjadi warga Yogya tapi masih mempunyai saudara dan leluhur di Lampung pasti memiliki ide dan kerja nyata untuk menjaga Yogya istimewa. Karena itu, manfaatkan kemampuan kami untuk Yogya yang istimewa," ucap Elly.
Elly juga berharap kekayaan intelektual para perantau bisa dijadikan modal membangun bangsa, khususnya Kota Yogya. Selama ini jiwa perantau itu memiliki sifat tidak mau menyerah dan tidak berhenti sebelum mati. "Dalam bekerja dan bersilaturahmi, para perantau memiliki semangat dan kelebihan energi," kata Elly.
Papringan menampung para perantau asal Pringsewu Lampung. Saat ini Pringsewu sudah menjadi kabupaten dan kota yang populer sebagai kabupaten sejuta lawet. Banyak bangunan-bangunan burung lawet dan menghasilkan produk berkualitas.
Baca Juga: Manfaat Curhat: Pereda Beban Berat, Pendorong Semangat
Baca Juga: 10 Lagu Berpengaruh dalam Hidup Versi Mel Shandy, Brian Jikustik, dan Danny Sabian Hamda
Para perantau yang sudah bertahun-ahun tinggal di Yogya, menikah dengan orang asli Yogya atau dengan sesama asli Pringsewu. Ketika berkumpul banyak kenangan diungkap saat sama-sama di kampung halaman. Merasa layaknya saudara kandung, saling merindu ketemu dan banyak makanan khas Lampung dibawa, dinikmati bersama.