VARTADIY.com, Yogya - SMA Masa Depan Yogyakarta bersama Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP) berkunjung ke DPRD DIY, Minggu 7 Mei 2023. Dalam kunjungan tersebut, mereka menyampaikan aspirasi dalam persamaan hak tanpa stigma. Niat baik tersebut diterima DPRD DIY melalui perjumpaan dengan Huda Tri Yudiana, Wakil Ketua DPRD DIY.
Rangkaian acara hari ini dimulai dengan kampanye anti stigma kepada masyarakat Maliobro, mengenalkan kemandirian dan prestasi penyandang celebral palsy. WKCP merupakan komunitas orangtua yang memiliki anak cerebral palsy. Komunitas ini berbagi pengetahuan, pengalaman, dan cerita penyandang cerebral palsy.
Anggota terdiri orangtua, keluarga dan semua pihak yang peduli cerebral palsy. WKCP berkiprah nyata selama bertahun-tahun membersamai para penyandang cerebral palsy mengembangkan potensi, meraih cita-cita dan memperoleh hak-haknya.
Baca Juga: 10 Lagu Berpengaruh dalam Hidup Versi Mel Shandy, Brian Jikustik, dan Danny Sabian Hamda
Baca Juga: Marty Friedman Akan Sepanggung dengan Mantan Bandnya: Megadeth di Tokyo
Ahmad Zhafir Hernadi Ketua Penyelenggara Kampanye Cerebral Palsy mengatakan, selama ini inklusivitas terhadap disabilitas masih belum terealisasi. Masih banyak pihak yang saat ini hanya sekadar menunjukkan kewajiban namun tidak merealisasikan dengan baik pada kenyataannya.
"Misalnya sekolah hanya sekadar memenuhi kewajiban saja menerima siswa disabilitas. Lalu perusahaan yang memilih membayar denda daripada mempekerjakan orang dengan disabilitas. Hal ini yang masih terjadi. Kami ingin masyarakat menghilangkan stigma ‘ketidakmampuan’ itu. Karena penyandang cerebral palsy juga bisa bersikap bahkan berkarya seperti orang-orang pada umumnya," kata Ahmad.
Dalam acara ini hadir para penderita celebral palsy anak-anak hingga remaja. Peserta penyandang celebral palsy di luar aktivis WKCP Youth berjumlah 70 orang.
Huda Tri menyambut baik kedatangan para tamu disabilitas itu. Menghilangkan stigma negatif di kalangan masyarakat terhadap para disabilitas, kata Huda, memang masih menjadi PR bersama pemerintah untuk sama-sama memenuhi hak pemenuhan disabilitas.
Baca Juga: 17 Tarian Ditampilkan di ajang Candi Tirto Menari, Peringati Hari Tari
"Saya kira itu yang menjadi PR kita bersama untuk kita edukasi bersama ke masyarakat tidak ada kesalahan apapun dari rekan-rekan ini, dari rekan-rekan penyandang disabilitas. Mereka mendapatkan ini semua karena takdir Tuhan Yang Maha Kuasa. Tapi setelah mereka menerima takdir ini mereka kemudian berjuang, mereka fight, mereka bertahan kemudian sukses seperti yang lainnya," kata Huda.
Acara tersebut ditutup dengan penjualan buku Ruang Untukku yang berkisah dan ditulis penyandang cerebral palsy. (Risbika Putri)