VARTADIY.com, YOGYA - Puluhan disabilitas terlihat serius memotong kain perca. Ada juga yang mulai menjahit secara manual. Semangat dan totalitas menghadapi kain-kain sisa begitu terlihat.
Di Griya Abhipraya Yogyakarta, Kamis 1 Juni 2023, digelar workshop pemanfaatkan kain perca oleh Rumah Kreatif Tukik. Yenny Christin, pemilik Rumah Kreatif Tukik, turun langsung membelajari para ibu disabilitas.
Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kota Yogyakarta, siang itu belajar memanfaatkan kain-kain bekas yang tidak bernilai lagi.
Baca Juga: Tergusur Zaman, Pis Kopyor Kudapan Tradisional yang Perlu Dilestarikan
Baca Juga: Lestarikan Budaya Jawa, Para Ibu Mendirikan Sanggar Pawonjogan
"Pelatihan ini untuk menyemangati para Ibu disabilitas berkreasi, sekaligus mengajarkan dan menunjukkan pada mereka, bahwa kain sisa bisa dimanfaatkan. Bisa menjadi outer, syal, alas gelas, bed cover, taplak. Dari barang yang dianggap sampah tak berguna, dikreasi menjadi barang berharga dan bernilai jual," terang Yenny Christin.
Rumah tukik adalah usaha kreatif berbahan dasar kain perca yang fokus pada pemanfaatan limbah kain yang ada di Indonesia. Saat ini industri busana dan fesyen memberi dampak yang amat sulit dan menjadikannya industri terkotor kedua di dunia setelah minyak.
Bisnis fesyen melibatkan rantai produksi panjang, bahan mentah, manufaktur tekstil, pengiriman, penjualan dan akhirnya pembuangan. Untuk menjawab permasalahan di atas, Yenny Christin selaku pendiri membuat Rumah Kreatif Tukik. Produknya sudah mendapatkan sertifikat merk dagang yang sah di mata hukum. Bersekretariat di Jalan Gendeng GK 4 Baciro Gondokusuman Yogyakarta.
Visi Rumah Kreatif Tukik untuk penanganan limbah kain, mensejahterakan masyarakat, menciptakan kerajinan kain perca inovatif, fungsional, dan bernilai ekonomis. Mendukung program kerja Dinas Lingkungan Hidup.
Misinya menampung kain perca yang berada di Yogyakarta untuk dibuat kerajinan tangan, memberikan pelatihan skill kepada masyarakat yang ingin belajar membuat kerajinan kain perca, memberikan peluang kerja bagi ibu rumah tangga dan penyandang difabilitas.
"Juga mengedepankan kualitas produk yang sudah dibuat. Serta mengembangkan produk sesuai dengan permintaan pasar," papar Yenny.
Yenny membuat usaha ini berawal dari hobi membuat kerajinan tangan dan terinspirasi dari selimut pemberian neneknya yang terbuat dari kain perca. Kebermanfaatan Rumah Kreatif Tukik juga dirasakan warga sekitar.
"Adanya usaha ini memberikan peluang kerja bagi warga yang terkena dampak pandemi Covid-19. Rumah Kreatif Tukik juga memberikan kesempatan bagi yang ingin menjadi mitra atau reseller di seluruhIndonesia," ujar Yenny.
Rumah Kreatif Tukik memiliki goals bisa memanfaatkan sampah khususnya kain perca di lingkungan agar dapat meminimalisir limbah, meningkatkan kreativitas, serta membuka lapangan pekerjaan untuk masyakarat sekitar.