VARTADIY.com, YOGYA - Pameran Produk Ecoprint digelar di Puncak Becici Gunungcilik Muntuk Dlingo Bantul Yogyakarta, Minggu, 5 Februari 2023. Event ini terselenggara atas kerja Lazismu Pusat dan Bank Permata. Menampilkan berbagai produk UMKM binaan Lazismu Pusat, di bawah bimbingan Puthut Ardianto, Ketua Asosiasi Eco Printer Indonesia (AEPI).
Sebanyak 90 ibu-ibu peserta pelatihan pertama pemberdayaan UMKM binaan Lazismu Pusat memajang karyanya, dari kemeja, outer, jilbab, dress, celana, sepatu, tas, topi, masker, dan lainnya. Peserta tidak hanya dari DIY, juga dari Klaten, Magelang, Banjarnegara dan Bekasi.
"Tahun ini kami menambah dua lagi daerah, Solo dan Kalimantan yang merupakan pendampingan tahun pertama. Yang berarti masih baru memasuki tahap pelatihan pembuatan kain Ecoprint, sementara di daerah lain sudah mulai mengembangkan produk Ecoprint dan pemasaran. Salah satunya hari ini kami coba pemasaran secara offline," terang Puthut Ardianto, Project Manager Pemberdayaan Ecoprint Lazismu.
Baca Juga: AEPI Fashion Festival 2022 Sukses Besar, Tahun Depan Diminta Digelar Kembali
Baca Juga: Ika Mardiana: Ecoprint Kekuatan Indonesia ke Depan
Menurut Puthut Ardianto, para ecoprinter berbagai daerah tersebut dikumpulkan di Puncak Becici untuk melihat animo masyarakat dan aktivitas pasar.
"Kami memilih Puncak Becici karena alamnya kelihatan sekali dengan latar hutan pinus. Kami ingin menyandingkan Ecoprint dengan latar alam, maka melted-nya akan bagus banget. Selain itu, Puncak Becici merupakan pusat daun dan pohon-pohon yang bisa dibuat Ecoprint," ujar Puthut Ardianto yang beberapa waktu lalu sukses besar menggelar AEPI Fashion Festival (AFF) 2022 di Yogyakarta.
"Kami ingin pengunjung melihat ini setelah dicetak di kain hasilnya akan seperti ini. Jadi mereka tetap mendapatkan edukasi dengan datang ke sini," tambah Puthut Ardianto.
Puncak Becici yang merupakan tempat wisata dengan banyak pengunjung, menjadi uji coba pasar para ecoprinter. Targetnya Rp 10 juta dari acara ini. Banyak karya perajin Ecoprint menawarkan kreasi inovatifnya. Seperti sepatu dengan bahan kain Ecoprint yang hanya Rp 500 ribu.
Baca Juga: Rumah Kelahiran Ebiet G Ade Masih Asli dan Asri
Ditambahkan Puthut Ardianto, pihaknya memberikan pengertian bahwa edukasi ini mahal. Karena yang dipakai pasti kain serat alami.
"Jika bukan serat alami tidak bisa dicetak untuk Ecoprint. Itulah kenapa disebut edukasi mahal. Kenapa serat alami, karena mudah terurai, pewarnaannya juga menggunakan pewarna alami pada kayu tegeran untuk warna kuning, yang pink dan ungu dari secang, yang coklat kayu tingi atau mahoni. Dan semua itu ada di sini," tandas Puthut Ardianto.
Permata Bank Syariah sebagai penyandang dana kegiatan ini, sangat mengapresiasi Pameran Produk Ecoprint di Puncak Becici ini. Sementara Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Dr Mahli Zainuddin Tago MSi, yang hadir dalam pembukaan acara, mengapresiasi kegiatan ini. Bahkan kagum dengan produk yang dipamerkan.