VARTADIY.com, YOGYA - jihad ekonomi dilaksanakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY dalam rangka menggapai kesejahteraan umat. jihad ekonomi dimaknai kesungguhan dan profesionalisme dalam mengelola bisnis. Bisnis yang dibangun, apapun macam bisnis dan produknya, harus memiliki manfaat untuk dakwah dan kemaslahatan umat.
"Pilar ekonomi di Muhammadiyah menjadi kekuatan baru yang dipandang memberi banyak manfaat. Maka harus didukung Amal Usaha Muhammadiyah dan masyarakat luas," kata H Gita Danupranata SE MM, Ketua PWM DIY, saat memberi sambutan dalam pleno terakhir Majelis Ekonomi dan Kerakyatan (MEK) PWM DIY di kantor Muhammadiyah Gedongkuning Yogyakarta, Selasa 7 Februari 2023.
Menurut Gita, penguatan bisnis yang sekaligus bermuatan dakwah di dalam praktiknya harus dimaksimalkan, sehingga keuntungannya bisa menjadi keuntungan dunia dan akherat.
Baca Juga: Jokowi Apresiasi Banser NU Bawakan Lagu 'We Will Rock You' Band Queen
Baca Juga: Manfaat Susu Kedelai Salah Satunya Mencegah Diabetes
Pleno akhir MEK PWM DIY digelar dalam rangka mengakhiri periode sekarang yang akan berakhir saat Musywil PWM DIY 17-19 Februari 2023 di Komplek Kampus Unisa Yogyakarta.
Ketua MEK PWM DIY DR H Riduan MAg, dalam mengelola bisnis memang harus sungguh-sungguh dan profesional. Meski dalam sektor ekonomi belum bisa menguasai pasar, tetapi gerak lincah dalam jihad ekonomi pasti punya dampak bagus untuk kemaslahatan dan dakwah.
Dicontohkan dosen FE Universitas Ahmad Dahlan tersebut, PT Buharum yang diamanahi mengelola bisnis di persyarikatan Muhammadiyah di DIY.
"Setelah direvitalisasi MEK PWM DIY tahun 2014 dan diberi modal Rp 10 juta oleh PWM DIY, tutup buku 2022, asetnya mencapai Rp 6,3 miliar dengan laba Rp 1,2 milyar," kata pakar ekonomi Islam ini.
PT Buharum yang resmi dimiliki sahamnya oleh Muhammadiyah juga telah melahirkan anak usaha semisal di PT MHU kolaborasi dengan PDM Gunungkidul mengelola hotel, gas dan pertashop. Juga PT MMA yang kolaborasi dengan PDM Kulonprogo mengelola gas, hotel dan rumah sakit menjadi contoh bagaimana keseriusan bisnis menjadi bentuk jihad ekonomi sesungguhnya.
"Ini semua membuktikan jika pilar ke-3 Muhammadiyah bisa diwujudkan dengan dedikasi dan kolaborasi," tambahnya.
Direktur PT Buharum H Taufiqurrahman SE menyebutkan, di tengah aset dan laba yg mencengangkan itu ada juga lini bisnis yang dikelola kemaslahatan umat tidak berjalan sempurna. Contohnya ketika booming bisnis pertashop, Buharum mengajak beberapa pimpinan cabang Muhammadiyah mendirikan bisnis perminyakan ini.
Baca Juga: KKI DPC Sleman Meriahkan Kebaya Fun Parade