VARTADIY.com, Yogya - Para Sultan Yogya ternyata punya makanan favorit. Masing-masing Sultan memiliki selera makanan tidak sama. Namun lodeh kluwih menjadi favorit semua Sultan Yogya.
Kluwih berasal dari kata linuwih atau berlebih. Harapannya, orang yang memakan selalu berlebih dalam hal kesehatan sampai keberkahan.
Dosen Tata Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY, Minta Harsana mengatakan, lodeh kluwih menjadi makanan wajib dan sehari-hari bagi Sri Sultan HB dari masa ke masa.
Baca Juga: Hanisa Rachel Sajikan Busana Riders Girl di Reflection of Art 5
Baca Juga: Syaharani dan Sonny Hudisaksono Berkolaborasi Hasilkan Single 'Saga'
“Jadi [setiap] Sultan memiliki kesukaan masing-masing, dan hampir semua Sultan menyukai makanan yang namanya lodeh, jadi makanan wajib adalah lodeh,” kata Minta.
Dalam sejarahnya, lodeh kluwih juga bisa bermakna menu makanan untuk para orang yang linuwih, atau dipandang istimewa oleh Sultan. Sehingga makanan ini memiliki ruang yang istimewa baik untuk Sultan atau para petinggi.
Dari sisi bahan, lodeh kluwih terdiri kacang panjang, terong, daun so, kulit melinjo, dan kluwih atau sejenis nangka berambut. Adapun bumbunya tempe busuk, bawang merah, bawang putih, petai, rese, cabai merah, lengkuas, gula, sampai kelapa.
Baca Juga: Yngwie Malmsteen Takut Istri
Rasa makanan tradisional ini berupa perpaduan manis, gurih, dan pedas.
Merunut perkembangan makanan lodeh asalnya ada beberapa versi. Ada satu cerita yang cukup populer. Sekitar tahun 1931, atau pada masa kepemimpinan Sri Sultan HB VIII, pernah ada wabah yang menjangkiti wilayah Yogya.
Kala itu, masyarakat diminta membuat dan mengonsumsi lodeh. Masyarakat juga diimbau berada di rumah sampai 49 hari. Setelahnya, wabah hilang.
Lodeh kluwih, di lingkungan Karaton Nyagogyakarta Hadiningrat, pembuatan makanan ini berada di Pawon Ageng Prabeyo. Pawon ini merupakan satu dari empat tempat masak yang masih aktif di keraton.
"[Pawon Ageng Prabeyo] menyediakan dahar ndalem, makanan wajib untuk dahar dalam bentuk lodeh kluwih, makanan kesukaan Sultan,” kata Minta