Nana Ernawati Rilis Buku Dongeng Anak Keempat 'Strategi Perang Si Nengah'

- Jumat, 3 Maret 2023 | 21:45 WIB
Sastrawan Nana Ernawati meluncurkan buku dongeng keempat 'Strategi Perang Si Nengah.' (Brian Hagar)
Sastrawan Nana Ernawati meluncurkan buku dongeng keempat 'Strategi Perang Si Nengah.' (Brian Hagar)

 

VARTADIY.com - Semangat sastrawan Nana Ernawati tak terbantahkan. Setelah meluncurkan tiga buku dongeng --Klakson Pika, Gugun Badak Jawa Muda Berkelana, dan Sigi & Kugi-- Oktober 2022, kini merilis buku Strategi Perang Si Nengah. Ini buku keempat yang sudah terbit dari 20 buku yang direncanakan.

Buku dongeng terbitan Kanisius ini dilengkapi gambar-gambar apik karya Yose Sulawu. Diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Jane Ardaneshwari. Ber-ISBN.

Nengah nama seekor burung jalak Bali. Salah satu burung yang dilestarikan karena hampir punah. Burung ini menarik karena kicauannya ramai dan merdu. Sayang, saat ini binatang asli Pulau Dewata ini tinggal sedikit sekali. Di Taman Nasional Bali Barat Bali, populasi jalan Bali hingga November 2022 mencapai 560 ekor. Tahun 2001 hanya ada enam ekor. Realitas itu yang membuat Nana Ernawati yang dikenal sebagai penyair mengangkat kisah burung jalak.

 

Baca Juga: Bunda Nana Reboeng dan Paman Gery Mendongeng di Yogya

Baca Juga: Dongeng LSS Reboeng Bikin Bahagia Anak-Anak

Baca Juga: Penyair Semarang Beno Siang Pamungkas Tertipu Pariwisata Yogya

Buku dongeng endemik ini memang dikhususkan untuk anak-anak di atas balita dan pra remaja, usia 9-14 tahun. Di usia ini anak-anak sudah bisa berpikir lebih rumit dan memahami ketika diberi pesan tentang kebaikan.

"Bukunya juga disengaja sedikit ilustrasi di dalamnya, berbeda dengan buku anak TK/SD kelas awal. Tapi alur cerita tetap sederhana agar mudah dipahami. Dialog-dialog yang ada dimaksudkan agar cerita menjadi hidup," terang Nana Ernawati.

Pemberian nama tokoh juga sengaja seperti orang Bali karena lokasi cerita memang di daerah Bali. Sekaligus membiasakan dengan kearifan lokal seperti yang dimasyarakatkan saat ini. Cerita dibuat sedemikian rupa. Harapan Nana Ernawati saat anak-anak membaca dan suatu saat ke Bali, mereka ingat kisah ini.

 

Buku dongeng terbaru Nana Ernawati.
Buku dongeng terbaru Nana Ernawati. (Istimewa)

"Dan tertanam dalam benak mereka betapa pentingnya melestarikan alam yang sangat indah dengan segala kekayaannya. Suatu ajakan yang ditanamkan dengan tidak mengindoktrinasi," tambah Nana Ernawati yang puisinya termuat di antologi bersama. Antara lain penyair Yogya 3 Generasi (1981), Tugu (1986), Tonggak 4 (1987), Pawestren (2013), 55 penyair Membaca Bantul (2014), Perempuan Langit 1 (2014), Perempuan Langit 2 (2015).

Halaman:

Editor: Brian Hagar

Tags

Terkini

Bunga Honje: Indah Segar Kaya Manfaat

Rabu, 29 Maret 2023 | 14:57 WIB

Kenapa Manusia Membodohkan Diri?

Selasa, 28 Maret 2023 | 12:05 WIB

Parfum Tahan Lama, Gimana Caranya?

Selasa, 28 Maret 2023 | 09:05 WIB

Diskursus Perempuan Pencerah Peradaban

Rabu, 22 Maret 2023 | 08:33 WIB

Komunitas Semak Kata Gelar Sarasehan Puisi

Selasa, 14 Maret 2023 | 20:24 WIB

Lima Cara Mendeteksi Kebohongan Seseorang

Kamis, 9 Maret 2023 | 19:24 WIB

Fenomena Dawet Ayu Banjarnegara: Serupa Beda Rasa

Senin, 27 Februari 2023 | 16:09 WIB

Isra Mi'raj dan Teori Pariwisata Modern

Jumat, 17 Februari 2023 | 18:40 WIB

Jika Pasangan Tiba-tiba Ingin Berpisah Harus Bagaimana?

Selasa, 14 Februari 2023 | 09:35 WIB

Cara Atasi Asam Lambung yang Meninggi

Senin, 13 Februari 2023 | 13:05 WIB

Gagal Berumah Tangga Tak Bikin Trauma

Senin, 13 Februari 2023 | 09:51 WIB

Epilog: Penyair Identik dengan Kemalasan?

Senin, 13 Februari 2023 | 08:58 WIB

Wiwin Andie Mantan Model, Kini Desainer Potensial

Rabu, 1 Februari 2023 | 07:27 WIB

Menghitung UKT dari Gaji Orangtua, Begini Caranya

Senin, 30 Januari 2023 | 16:21 WIB
X