VARTADIY.com, YOGYA - penyair Semarang Beno Siang Pamungkas akan meluncurkan buku kumpulan puisi terbaru Panen di De Warisan Art & Curio, Jalan Suari Kawasan Kota Lama Semarang, Jumat 17 Maret 2023 pukul 19.30.
Sejumlah tokoh dan sastrawan akan tampil di acara ini. Yaitu Walikota Semarang Hervita Gunaryanti Rahayu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, Dandim 0733 Semarang Letkol Inf Rahmad Saerodin, Sosiawan Leak, Timur Sinar Suprabana, Triyanto Triwikromo, Harjanto Halim, Donny Danardono, Imran Amirullah, Adin 'Hysteroa,' Sriyanto Saputro, Masruhan Samsurie, Tridhatu.
Beno Siang Pamungkas juga akan tampil bersama Yanuar 'Gemby ' dan Mentari Isnaini. Juga akan ada pertunjukan modeling dari Bayu Ramli. Dipandu pewara Achiar M Permana.
Baca Juga: Yogya Bertanjak Gelaran Pemprov Riau Panen Pujian
Baca Juga: Ahmad Tohari: Nulis di Medsos Lalu Merasa Sebagai Sastrawan, Berbahaya!
Baca Juga: John Deacon, Pebass Queen : Menghilang ke Mana?
Buku puisi Panen dipersembahkan bagi cucu pertama Beno Siang Pamungkas, Magnus Gerard Ong. Berisi 73 puisi lama. Menurut penyair kelahiran Bojonegoro 30 Maret 1968 itu, penyiapan buku sangat mendesak.
"Cepet-cepetan. Soalnya itu untuk kado cucuku. Cuma seminggu nyiapinnya. Maka banyak puisi lama," papar Beno Siang Pamungkas yang pernah meluncurkan buku puisi tunggal Ensiklopedi Kesedihan dan Gobang Semarang.
Beno Siang Pamungkas menyebut syaratnya menjadi penyair sama dengan profesi lain. Yaitu kecintaan, ketekunan, disiplin dan terus mengasah dan mengasah diri. Artinya profesi apapun untuk mencapai mencapai tataran 'juara' harus melalui tahap tersebut. Tidak bisa instan.
Baca Juga: Camilan Harian Ebiet G Ade: Lanting
Baca Juga: Puisi Asal Jadi Tak Bertahan Lama, Kata Penyair Dhenok Kristianti
Menjadi penyair sejati lahir dari dirinya sendiri. Kursus atau kelas sifatnya hanya pengantar dan pengenalan belaka. Istilah Beno Siang Pamungkas, merayakan dan mengenal. Setelah dikenalkan, syukur bisa jatuh cinta pada puisi.
Beno Siang Pamungkas dikenal penyair cerdas dan kritis. Penggerak revitalisasi sastra pedalaman. (*)