vartadiy.com - HIDAYAH itu membawa berkah. Ini terjadi pada banyak orang. Berkah yang diterima mereka yang mendapat hidayah terlihat nyata dalam kehidupan keseharian.
Tak hanya perubahan perilaku yang menjadi lebih baik, istikamah menunaikan perintah dan menjauhi larangan Allah. Perbaikan dalam kehidupan bidang ekonomi dan bisnis pun sering dinikmati oleh mereka yang dibukakan jalan untuk meniti kehidupan di jalan yang dianjurkan Tuhan.
Seperti dialami Nurul Syansuhadi (38). Jika sebagian besar orang tak ingin aibnya diketahui orang lain. Mereka menutup-nutupi perilaku buruk yang pernah dilakukan karena malu. Meski ada juga yang beralibi, menyembunyikan aib merupakan sebagian dari perintah agama.
Namun bagi Nurul Syamsuhadi, mengungkap perjalanan kelam yang pernah dilakukan merupakan kejujuran. Jujur bahwa dirinya pernah terperosok jauh ke dunia kelam, agar pengalaman getir tersebut tak terulang dan menjadi pembelajaran bagi khalayak.
"Saya cukup lama terperosok di dunia perjudian. Mungkin ada banyak orang yang saat ini berada di lingkaran tersebut (perjudian) yang sebenarnya ingin keluar meninggalkan komunitas mereka. Namun tak punya keberanian karena takut dengan bayangannya sendiri. Takut tak bisa menemukan jalan kehidupan yang lebih baik. Saya berharap, dari kisah ini memantik semangat dan keberanian mereka untuk meninggalkan kehidupan kelam menuju kebaikan," papar Nurul ketika berbincang dengan KR di rumahnya yang megah di lahan luas area persawahan dengan view Gunung Merapi di kawasan Purwomartani Kalasan Sleman.
Rumah besar yang di dalamnya ada gudang, workshop interior dan kandang kambing etawa yang tentu ada sejumlah kendaraan, antara lain mibil Fortuner tersebut merupakan sebagian dari hasil jerih payah Nurul 3-4 tahun belakangan dari bisnis properti yang ditekuni.
Saat ini Nurul dikenal sebagai pengusaha properti yang terbilang lompatan bisnisnya menakjubkan. Berangkat dari kondisi finansial minus, kini usahanya berkembang yang itu sangat berdampak pada perekonomian keluarga. Saat ini PT Pin Land yang dikelolanya memiliki 39 karyawan kantor dan 50-an pekerja proyek.
"Alhamdulillah, saya merasakan pertolongan-pertolongan Allah yang tak terduga datangnya. Allah menolong saya melalui orang-orang baik yang ikhlas membagi ilmu properti, bimbingan spiritual dan bahkan mempercayai memberi modal," tuturnya.
Sebelum menekuni dan sukses di dunia properti, Nurul malang melintang di dunia perjudian. Tak hanya menjadi tamu sekaligus peserta di pusat-pusat perjudian, bahkan Nurul pernah dua kali menjadi bandar dengan membuka pusat perjudian sabung ayam, kartu dan dadu.
Lebih parah lagi, dia pernah merasakan menjadi pesakitan menghuni lembaga pemasyarakatan karena sebuah kasus kriminal.
"Kasus yang memidanakan saya bukan perjudian. Saya pernah terlibat sebagai penadah komputer hasil pecurian," katanya blak-blakan.
Dahulu Nurul membuka toko komputer di Seturan. Dia beri nama toko tersebut Rijal Comp. Ternyata tanpa dia sadari, banyak dagangan komputer bekas yang dia jual merupakan hasil curian dari sekolah-sekolah di beberapa daerah. Kala itu memang sedang marak kasus pencurian komputer di sekolah.
Pada proses pengadilan, Nurul dikenai vonis 14 bulan penjara. Karena ada remisi dan bebas bersyarat, dia mendekam di penjara selama 10 bulan. Oktober 2015 dia bebas.
