VARTADIY.com - Kecerdikan orang teraniaya bisa membangun sebuah kesuksesan. Ketika terjadi pemberontakan Bupati Gelang-gelang Jayakatwang terhadap Kerajaan Singasari, Raden Wijaya ditunjuk Kertanegara (raja Singasari) menumpas aksi makar tersebut. Sayang, Raden Wijaya --anak pangeran Singasari-- dan pasukan kalah.
Ia lalu lari mencari perlindungan ke Kadipaten Terung, utara Singasari. Namun terus dikejar, yang membuatnya hengkang ke wilayah Sumenep yang dikuasai Arya Wiraraja.
Setelah bertemu Arya Wiraraja, Raden Wijaya menawarkan kerjasasama: merebut kembali tahta dari tangan Jayakatwang. Janji Raden Wijaya, jika berhasil mengalahkan musuh, wilayah kekuasaan akan dibagi dua. Arya Wiraraja sepakat. Setelah itu Raden Wijaya menempati sebuah hutan, yang akhirnya dinamai
Majapahit. Ia menggalang kekuatan, menyiapkan penyerangan.
Ketika mendengar pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese mendarat di Jawa (tahun 1293), tebersit siasat jitu Raden Wijaya. Pasukan Mongol berjumlah 20 ribu orang tersebut ingin menghukum Kertanegara, karena tahun 1289 melukai utusan Kubilai Khan, raja Mongol. Tidak terima, Mongol akan melakukan
pembalasan.
Baca Juga: Mick Jagger Pernah Jualan Es Krim
Baca Juga: FKBY Kirim Surat Pernyataan Terkait Pelarangan Musik Angklung di Malioboro
Dan ini dimanfaatkan Raden Wijaya. Dengan diplomasi meyakinkan, Raden Wijaya mengajak Ike Mese bekerjasama: menyerang Jayakatwang, penguasa Kediri. Kerajaan Singhasari sudah berganti menjadi Kerajaan Kediri, rajanya Jayakatwang, kata Raden Wijaya pada Ike Mese. Sehingga yang layak dihukum dan dibalas adalah Kerajaan Kediri. Ike Mese sepakat. Kolaborasi ini berhasil. Jayakatwang menyerah dan ditawan di pasukan Mongol.
Setelah penyerbuan sukses itu, Raden Wijaya mengajak ke Majapahit, menyiapkan penyerahan dirinya. Tak dinyana tak diduga, Raden Wijaya tiba-tiba menyerang pasukan Mongol yang saat itu sedang kelelahan, setelah perjalanan jauh dan bertempur.
Karena mendadak, serangan ini membuat Ike Mese kehilangan banyak prajurit. Siasat licik (cerdik?) Raden Wijaya membuat pasukan Mongol berantakan. Tanpa banyak pertimbangan, langsung pulang ke Mongol, meninggalkan Pulau Jawa.
Raden Wijaya yang sukses, lalu memroklamirkan diri sebagai raja Majapahit pada 12 November 1293. Ia juga menepati janji pada Wiraraja, membagi wilayah kekuasaan.
Baca Juga: Camilan Harian Ebiet G Ade: Lanting
Akhirnya Majapahit menjadi kerajaan besar di negeri ini. Dan kerajaan besar tersebut digagas Raden Wijaya, yang harus menipu dan mengorbankan orang-orang yang sudah membantu.
Kecerdikan ternyata tak selamanya indah dan wangi. Ada kalanya busuk dan didadar dari sebuah kelicikan. (*)