VARTADIY.com - Keinginan menyanding pendamping hidup tercetus sejak lama. Namun kenyataan yang dihadapi, membuatnya tetap menyendiri. Jadi single parent.
Pulang kerja dalam keadaan lelah dan sakit membikin Odik nestapa. Merasa sedih. Pikirannya melayang berimajinasi. "Seadndainya saya punya istri tentu tidak sesengsara ini. Sakit ada yang ngrawat, membikinkan minum, memijit. Inilah risiko hidup menyendiri. Apa-apa sendiri," ungkap Odik yang sudah 31
tahun menjadi single parent.
Niat menikah ada, namun selalu terbentur kendala. Akhirnya memutuskan diri sendiri. Plus minus jadi orangtua tunggal. Ketika usia perkawinan baru enam tahun, istri menghilang. Odik terpaksa jadi bapak sekaligus ibu bagi anak semata wayangnya. Padahal ia juga pekerja.
"Anak saya titipkan Neneknya, atau kadang di tempat teman. Itu perjuangan yang luar biasa susah bagi saya. Kini semua telah terlewati. Anak saya sudah besar, bahkan sudah memberi cucu," papar Odik.
Baca Juga: Pieter Lennon Pengamen Ikonik Yogya
Baca Juga: Pelawak Sleman Tampil di Dagelan Mataram Rebon 3 Mei 2023
Baca Juga: Social Climber Berbahaya. Termasuk Gangguan Jiwa?
Meski sudah tidak punya tanggungan, Odik tetap merasa ada yang kurang. Pendamping hidup alias istri bisa menjadi teman suka duka. Karena tak punya, suka duka dinikmati sendiri.
"Idealnya memang punya pendamping hidup. Terlebih menjelang hari tua. Tapi gimana lagi, selalu ada kendala. Ya sudah, dinikmati saja. Pasrah. Hidup sendiri juga tidak patheken," tegasnya.
Memilihi sendirijuga dilakukan Sara. Sejak suaminya meninggal 11 tahun lalu, ia tak berniat mencari pengganti. Bukan karena tidak laku atau tak ada yang meminati. Semata tak ada gairah lagi.
"Saya masih sayang suami. Meski tidak ada secara fisik, dia tetap di samping saya setiap saat. Tugas saya, merawat dan membesarkan dua anak. Itu saja," paparnya.
Pernah dikenalkan dengan beberapa orang. Sara tak berminat. Ia benar-benar cinta mati suami yang sudah berpulang.
Tak ada kesulitan dengan kesendiriannya selama ini. "Nyatanya saya juga bisa bertahan, membiayai anak-anak. Artinya, hidup sendiri, tanpa suami, juga bisa kok. Memang idealnya kalau ada pendamping hidup. Tapi kalau harus ditakdirkan sendiri, ya akan terjalani dengan baik," papar pegawai swasta berusia 43 tahun itu.