• Kamis, 28 September 2023

Elegi Uang

- Senin, 17 April 2023 | 13:10 WIB

 

VARTADIY.com - Saat menceritakan  masa lalunya, Log Zhelebour (promotor musik) sempat mengungkapkan kredo hidupnya: "Tak punya uang nggak apa-apa, sik penting sombong."

Awal berproses, Log harus berdarah-darah bekerja: menggelar pentas musik. Sering ditolak banyak pihak ia cuek saja. Tidak punya modal besar ia tetap semangat. Yakin dengan yang dilakukan.

Bertahun kemudian, alam menjadi saksi keberhasilan Log. Hingga saat ini namanya masih disebut sebagai salah satu promotor musik besar di Indonesia. Kerja keras, keberanian, dan kejelian, membuatnya menjadi orang yang tidak kekurangan uang lagi.

Kredo yang digenggam tersebut sebenarnya menandaskan etos kerjanya. Bahwa seorang pekerja tak boleh putus asa. Harus selalu optimis. Termasuk ketika tidak ada uang, atau modal terbatas. Kesombongan adalah analogi sebuah semangat membara. Tidak mudah menyerah.

Baca Juga: Kerajaan Majapahit Didirikan dengan Siasat Licik

Baca Juga: Epilog: Penyair Identik dengan Kemalasan?

Baca Juga: Pieter Lennon Pengamen Ikonik Yogya

Mengacu kredo Log, benarkah uang tidak penting? Terlebih banyak orang yang memilih pasrah dalam hidupnya, daripada harus 'berjuang' namun berlawanan hati nurani. Meski hasilnya menggiurkan: mendatangkan banyak uang.

Jawabnya tergantung masing-masing manusia. Jauh sebelumnya, penyair Romawi (43 SM - 18 M): Ovid, pernah menegaskan, "Pada zaman sekarang tidak ada apapun selain uang yang penting. Kekayaan mendatangkan kehormatan, persahabatan, dan orang miskin di mana-mana tunduk." Artinya, uang sangat penting. Berperan dalam kehidupan.

Ada kebanggaan tersendiri yang menghinggapi seorang dalang wayang kulit di Sleman. Dalang yang pernah kondang, bahkan saat remaja sudah merambah ibukota, punya keyakinan menggetarkan.
Ketika dana keistimewaan (danais) muncul dan banyak seniman ramai-ramai merayah, ia tak ikut-ikutan. Ia tidak mau pentas dengan mengajukan proposal. Baginya, hal seperti itu tabu bagi seorang dalang.

Menurutnya, dalang adalah seniman tidak sembarangan. Terkait spiritualisme. Maka ia begitu menjaga prestise tersebut. Salah satunya dengan tidak meminta-minta pentas pada pihak lain. Jika ada yang datang, dan memintanya pentas, ia baru akan berangkat.

Risikonya, jam pentasnya pun terbilang sepi. Tidak sederas dalang yang memanfaatkan danais. Toh begitu ia tidak sedih, tidak menyesal.

Ia bahagia saja dengan keadaan hidupnya yang tidak bergelimang uang. Tenang, damai. (*)

Halaman:

Editor: Brian Hagar

Tags

Terkini

September Ceria Fashion Festival 2 Lebihi Target Peserta

Senin, 18 September 2023 | 13:02 WIB

Makanan Wajib Sultan Yogya Turun Temurun Ternyata Ini

Senin, 11 September 2023 | 19:24 WIB

Ani Seto Sajikan Kimono Lukis di Jogja Japan Week 2023

Senin, 4 September 2023 | 22:16 WIB

Subordinasi dan Konotasi 'Cegil' yang Sedang Viral

Senin, 21 Agustus 2023 | 23:27 WIB
X