VARTADIY.com - Bagi masyarakat Bali, nama Ni Putu Putri Suastini sangat dikenal. Istri Gubernur Bali I Wayang Koster ini dikenal sebagai seniwati. Kini, setelah menjadi Ibu Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini tetap berkesenian. Pun dekat dengan para seniman.
Salah satu kehebatan Ni Putu Putri Suastini dalam membaca puisi, vokalnya sangat hebat, penjiwaannya mengena, dan selalu menguarkan nuansa dramatis. Sehingga yang menyimak saat Ni Putu Putri Suastini membaca puisi, selalu terkesima. Terpesona.
Berkali Ni Putu Putri Suastini membaca puisi dan yang mendengar kerawuhan (trance). Peristiwa dramatis dan tercatat sejarah, saat Ni Putu Putri Suastini tampil di acara Musik Mantra 2 di Yogyakarta, 31 Maret 2015. Dahsyatnya penghayatan dan mistisnya suara Ni Putu Putri Suastini, empat penonton kerawuhan.
Baca Juga: Legenda Musik Indonesia Ebiet G Ade Genap Berusia 69 Tahun
Baca Juga: RA Kartini di Mata Para Penyair
Baca Juga: PDIP Akhirnya Usung Ganjar Pranowo Capres Pilpres 2024
Ni Putu Putri Suastini juga dikenal sebagai penulis puisi. Perempuan 57 tahun yang dikenal ramah ini pernah merilis antologi puisi Bunga Merah dan Rumah Merah.
Dalam memperingati Hari Kartini, mengenang RA Kartini, tokoh emansipasi perempuan Indonesia, Ni Putu Putri Suastini juga menulis puisi. Berikut puisinya:
Kata dan Pena
: kepada RA Kartini
Kata dan pena
dalam sekap pingitan
menguak adat berkarat
menanti tiba waktu
tentang harap tak lekang
Dalam perangkap rumah tanpa jendela
tak pupus rindu hati menikmati dunia
ketika pena menguak sekap pingitan
mereka lupa kuasa kata dan pena
Kata dan pena
menguak bijak hati tanpa berontak
hanya meminta ruang dan hati
terbangkan harapan
membumbung
menjadi kembara dari zaman ke zaman
Kata dan pena
sang pemilik telah wariskan
kepada mereka yang berteguh hati