VARTADIY.COM - Perkutut disebut sebagai burung yang oleh sebagian masyarakat disebut memiliki keistimewaan. Selain suaranya khas yang dilantunkan konon membawa ketenteraman, ada burung perkutut yang diyakini membawa aura.
Burung perkutut yang memiliki aura disebut sebagai perkutut katuranggan. Salah satu katuranggan yang dicari banyak orang adalah jagabaya. Konon perkutut jagabaya membawa kekuatan supranatural untuk melindungi pemiliknya dari energi buruk. Termasuk menangkal santet.
Perkutut jagabaya memiliki kebiasaan unik. Dia jika tidur tidak di atas planglkringan. Namun di dasar sangkar. Dan titik tempat dia tidur pun selalu di bawah pintu sangkar.
“Dia selalu tidur di bawah pintu sangkar itu sebagai penanda bahwa perkutut jagabaya sedang bertugas menjaga pintu, menjadi hulubalang yang siap mencegat energi negatif yang datang ke rumah tuannya,” jelas Jalu, paranormal muda dari Minggir Sleman.
Jalu yang juga kolektor perkutut lokal ini menambahkan, posisi tidur perkutut jagaya juga selalu konstan, tak berubah. Kepalanya menghadap ke tempat pakan.
“Jika dua ciri tersebut dimiliki perkutut, hampir bisa dipastikan bahwa itu jagabaya. Dia tidur di dasar sangkar bukan karena tidak nyaman bila tidur di plangkringan. Tetapi dia menunjukkan katuranggannya,” jelas Jalu sambil menambahkan, katuranggan jagabaya tidak bisa direkayasa..
Antok, warga Kalasan Sleman kebetulan memiliki perkutut dengan ciri seperti diungkap Jalu yang diidentifikasi sebagai perkutut jagabaya. Adanya ciri seperti katuranggan jagabaya yang ada pada perkutut miliknya baru disadari sekira 3 bulan terakhir.
“Setelah pertamakali mengetahui ada kebiasaan tidur yang aneh, setiap malam saya cek perkutut tersebut. Ternyata posisi tidurnya selalu di bawah pintu sangkar dan menghadap ke posisi tempat pakan,” ungkapnya.
Perkutut lokal berperawakkan kecil tersebut diperoleh benar-benar secara alami. Suatu siang ada perkutut masuk rumah dan posisi di lantai. Ketika ditangkap, dia jinak dan tak melakukan berontak atau berusaha terbang.
“Namun begitu saya masukkan sangkar, perkutut itu sangat giras. Bahkan pernah suatu ketika sangat reaktif ngabruk-ngabruk, sampai sangkar terlepas dari gatungan dan jatuh ke lantai,” kisahnya.
Perkutut tersebut merupakan burung piaraan kedua . Antok mengungkap, 2019 silam juga kedatangan perkutut saat dinihari. Ada burung perkutiun seperti jatuh di pelataran rumahnya. Lalu diambil dan sempaty dipelihara selama beberapa tahun. (***)