• Jumat, 29 September 2023

Kesamaan Tradisi Islam dan Jawa dalam Menyambut Tahun Baru, 1 Sura Dianjurkan Puasa Tutup Kendang

- Senin, 17 Juli 2023 | 08:49 WIB
ada kesamaan antara tradisi Jawa dan islam dalam menyambut malam tahun baru 1 Muharram yaitu berorientasi spiritual. (Ilustrasi: Grafis Adam Bintang)
ada kesamaan antara tradisi Jawa dan islam dalam menyambut malam tahun baru 1 Muharram yaitu berorientasi spiritual. (Ilustrasi: Grafis Adam Bintang)

VARTADIY.COM- Menurut kalender tahun 2023, Rabu 19 Juli merupakan tahun baru berdasar penanggalan Islam  dan Jawa.  Bertepatan tanggal 1 Muharram 1445 hijriah (versi kalender Islam)  dan 1 Sura 1957 (kalender Jawa).

Kalender merupakan salah satu bentuk karya budaya untuk menghitung perputaran waktu. Antara kalender Jawa dengan kalender Islam memiliki acuan yang sama, yaitu posisi bulan. Sehingga terjadi banyak kesamaan diantara dua sistem kalender tersebut.

Salah satu bukti dalam penentuan pergantian tahun. Dan melihat ketuaan tahun, kalender Jawa lebih dahulu ada, berselisih 512 tahun lebih tua dibanding kalender Islam.

Menyambut datangnya tahun baru, antara masyarakat Jawa dan Islam memiliki arah yang mirip, meski wujud penyambutannya bisa berbeda. Malam pergantian tahun baru 1 Muharam atau 1 Sura, lebih banyak diisi dengan aktivitas yang sifatnya spiritual.

Antara lain tirakat, puasa dan ritual dalam bentik l;ai yang bertujuan memohon keselamatan kepada Allah, Tuhan Penguasa Kehidupan.

Dalam bermuhasabah dan bersyukur setel;ah melewatu setahun terdahulu dengan selamat serta memohon perjalanan kehidupan setahun mendatang lebih baik, salah satu cara mengungkapkan dengan berbagai macam ritual dan ibadah.

Diantaranya adalah dengan berpuasa di hari akhir (penutup) tahun, dan di hari awal (pembuka) tahun.  Oleh karena itulah ulama salaf di Jawa menamakan puasa dua hari ini dengan nama puasa tutup kendang.

Memang, mengenai puasa dua hari 'tutup kendang' ini banyak sekali perdebatan, entah karena dalil yang lemah maupun karena anggapan bid'ah. Akan tetapi selama puasa ini dilakukan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah swt dalam bermuhasabah, maka hal itu termasuk amal saleh.

Menurut pertimbangan mereka yang percaya kebaikan dari puasa tutup kendang, bukankah lebih baik berpuasa dan bermuhasabah dari pada membiarkan waktu berlalu tanpa makna?

Apalagi ada hadist yang diriwayatkan Imran bin Al Husain, barang siapa yang berpuasa sehari pada akhir tahun dari bulan Dzulhijjah dan puasa sehari pada awal dari bulan Muharram, maka ia sungguh-sungguh telah menutup tahun yang lalu dengan puasa dan membuka tahun yang akan datang dengan puasa, dan Allah Ta’ala menjadikan kaffarah atau terleburnya dosa selama 50 tahun.

Sedangkan menurut kepercayaan jawa, puasa akhir dan awal ytahun merupakan sarana pembersihan diri atas kesalahan-kesalahan setahun yang sudah dilewati, serta menyiapkan diri menyongsong pengharapan setahun berikutnya.  (***)

 

Editor: Adam Bintang

Tags

Terkini

September Ceria Fashion Festival 2 Lebihi Target Peserta

Senin, 18 September 2023 | 13:02 WIB

Makanan Wajib Sultan Yogya Turun Temurun Ternyata Ini

Senin, 11 September 2023 | 19:24 WIB

Ani Seto Sajikan Kimono Lukis di Jogja Japan Week 2023

Senin, 4 September 2023 | 22:16 WIB

Subordinasi dan Konotasi 'Cegil' yang Sedang Viral

Senin, 21 Agustus 2023 | 23:27 WIB
X