VARTADIY.com, SLEMAN- Berkebun menjadi aktivitas mengasyikkan. Ada rasa puas yang tak ternilaikan ketika tanaman tumbuh subur. Mengaurak udara segar, suasana sejuk, teduh dan enak dipandang mata.
Apalagi bila dari tanaman tersebut mebgasilkan sesuatu yang bisa dinikmati langsung, misanya buah, bunga, maupun daun untuk bahan sayur.
Namun ntuk bisa bisa memiliki tanaman yang tumbuhh sehat, subur dan produkti, btuh perawatan. Salah satu yang tak boleh diabaikan adalah penyiaraman air. Ini harus rutin dilakukan. Dan, tak sedikit para gardener (istilah utuk hobiis berkebun), kadang sulit mengatur waktu. Apalagi blla mereka memiliki aktivitas rutin.
Baca Juga: Rp50 Ribu, Kunci Pembuka Kesuksesan
Sehingga tak sedikit orang hanya bersemangat ketika tahap awal menanam. Selainjutnya tak sempat merawat tanaman, berakibat tanaman rusak. Jauh dari harapan dan tujuan awal ketika akan berkebun.
Namun sekarang, kesibukan dan tak punya waktu luang menyiram tanaman tak bisa lagi dijadikan alasan, bila orang tersebut memang benarbenar suka berkebun. Teknologi internet mmeberi andil dengan terciptanya aplikasi pengatur penyiraman tanaman secara otomatis. Teknologi ini sering disebut Smart Garden.
Jika dahulu untuk menyiram tanaman harus dilakukan secara manual, dalam arti orang datang langsung ke kebun atau sawah, lalu melakukan aktivitas mengairi tanaman, kini semua bisa dikendalikan dari jarak jauh, bahkan dibuat otomatis dikendalikan program berbasis internet.
Sistem irigasi dapat dengan mudah dikontrol oleh smartphone. “Ada dua sistem yang bisa diterapkan. Pertama, sistem pengairan otomatis dan semi otomatis,” kata Panggih Prianto Dwi Atmo ST, aplikator Smart Garden.
Baca Juga: Mbah Lim, Benteng Pancasila Pencetus Slogan NKRI Harga Mati
Pada sistem pengairan otomatis, lanjut Panggih, semua sudah deprogram dalam aplikasi. Pada jam berapa dan selama berapa menit pengairan akan dilakukan, aplikasi akan bekerja otomatis.
Sistem otomatis ini lazim diaplikasikan pada kebun indoor. Karena kebun indoor tak terlalu terengaruh perubahan cuaca di luar ruang. Sehingga kondisi dan kebutuhan air tanaman bisa diperkirakan.
Kedua, semi otomatis. “Proses pengairan akan berlangsung dengan perintah yang bisa dikendalikan smartphone. Dimana saja pemiik kebun berada, bisa melakukan perintah ke sistem untuk membuka dan menutup kran air,” jelasnya.
Sistem yang dikendalikan dengan smartphone, menurut Panggih lebih banyak dminati user. Salah satu sebabnya karena ada action yang memiliki kesan prestis.
Baca Juga: Kontroversi Sirkuit Formula E: Konstruksi Bambu, Atap Runtuh, Hingga Anggaran Bengkak
Artikel Terkait
Ajaib! Sedekah Melepaskan Pengusaha Ini dari Situasi Sulit
Mantan Anak Gank Sukses Bisnis Gerobak Es Coklat dan Kopi
Cost and Fee 'Ilmu Murni' Jasa Rancang Bangun yang Banyak Kelebihannya
Mustika Kelapa, Benda Langka Dipercaya Memiliki Energi Astral