• Jumat, 29 September 2023

Sering Diomongin Tapi Tak Ngerti Arti Primbon, Ini Sejarahnya...

- Rabu, 1 Juni 2022 | 10:46 WIB

VARTADIY.com- Primbon atau paririmbon berasal dari kata dalam Bahasa Jawa. Primbon secara harfiah berasal dari kata "rimbu" yang berarti simpanan dari bermacam-macam catatan oleh orang Jawa pada zaman dahulu yang kemudian diturunkan atau disebarluaskan kepada generasi berikutnya.

Orang-orang terdahulu mencatat setiap kejadian di daun tal (siwalan). Kejadian-kejadian yang dicatat tersebut tersebut meliputi fenomena yang baru saja terjadi alias tidak pernah mereka rasakan sebelumnya dan pemanfaatan alam sekitar.

Mereka mencoba mendalami, memahami, mencermati (bertafakur) atas setiap kejadian serta gejala alam yang mereka rasakan.

Baca Juga: Survive Dihantam 'Badai' Saat Mengawali Usaha, Ari Nugroho Kini Tiap Hari Suplai Ribuan Bebek Potong

Hal ini dimaksudkan agar mereka mendapatkan hasil yang lebih baik dan terhindar dari kegagalan maupun musibah.

Dari setiap catatan yang ada mengenai fenomena-fenomena yang terjadi konon telah teruji kebenarannya. Hal tersebut yang kemudian menjadi rumusan untuk membentuk beberapa sistem.

Sistem-sistem yang terbentuk diantaranya, sistem penanggalan, sistem musim dan sisi rasi bintang.

Baca Juga: Agar Pohon Kelengkeng Berbuah Sepanjang Musim, Begini Rekayasanya...

Sebagian lagi dibuatkan menjadi catatan tanda-tanda alam seperti letak tahi lalat, kedutan, mimpi, pengetahuan obat-obatan, ilmu kesaktian, dongan (doa), cerita karangan kuno dan masih banyak lagi.

Semua itu kemudian dibukukan untuk kemudian diwariskan kepada generasi penerus. Buku tersebut kemudian dikenal dengan nama primbon.

Primbon Jawa merupakan  kitab warisan leluhur Jawa yang berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dan alam semesta. Tentang kecocokan karier, jodoh, watak, kepribadian dan hal lain tentang kehidupan seseorang. Terangkum di sana.

Misalnya mencari kecocokan bisnis. Menurut primbon Jawa, bisnis yang cocok ditekuni seseorang bisa dilihat dari beberapa kajian. Salah satunya adalah perpaduan antara vibrasi nama dengan weton (hari dan pasaran kelahiran).

Ada teori  untuk menghitung kecocokan pekerjaan berdasar vibrasi nama dan weton tersebut. Vibrasi nama adalah akumulasi dari ‘power’ huruf-huruf yang dirangkai sehingga menjadi sebuah nama.

Demikian juga ketika mencari jodoh. Ada banyak parameter yang menajdi pertimbangan agar menemukan kecocokan dalam perjodohan.

Halaman:

Editor: Adam Bintang

Tags

Artikel Terkait

Terkini

September Ceria Fashion Festival 2 Lebihi Target Peserta

Senin, 18 September 2023 | 13:02 WIB

Makanan Wajib Sultan Yogya Turun Temurun Ternyata Ini

Senin, 11 September 2023 | 19:24 WIB

Ani Seto Sajikan Kimono Lukis di Jogja Japan Week 2023

Senin, 4 September 2023 | 22:16 WIB

Subordinasi dan Konotasi 'Cegil' yang Sedang Viral

Senin, 21 Agustus 2023 | 23:27 WIB
X