VARTADIY.com, JOGJA- Pernakpernik kehidupan keraton, sering dikaitkan dengan dunia supranatural. Bahkan busana yang dikenakan raja dan keluarga keraton, konon ada yag memiliki daya magis. Hal ini diungkap Nolo Prasetyo SPT MP, abdi dalem Keraton Yogyakarta yang mengurusi tata busana adat.
Ketertarikan Prasetyo menjadi abdi dalem Keraton salah satunya karena sejak kecil dia sudah tertarik dengan busana adat Jawa. Salah satu yang menginspirasi Prasetyo adalah kebiasaan para ibu pedagang di Pasar Beringharjo yang pada dekade 80-silam, sebagian besar ketika berjualan mengenakan kain jarit.
“Dulu saya sering nderek (ikut) simbah putri ke pasar. Beliau berdagang Beringharjo. Karena melihat keelokan para pedagang dan sebagian pengunjung Beringharjo mengenakan kait jarit, saya jadi tertarik untuk mengenal dan mendalami tentang kain,” kisahnya.
Baca Juga: Dayi Dab! Bahasa Sandi Pejuang Kemerdekaan yang Jadi Prokem Jogja
Pras mengisahkan, ketika itu di rumahnya sering melihat simbah putrinya merawat dan mewiru> jarit Batik koleksi. Dia pun belajar tentang bagaimana merawat dan wiru jarit Batik.
Minat dan bakat mengenal dunia jarit semakin tumbuh. Jika sebelumnya sebatas tertarik, kemudian Pras belajar mengenal motif dan kelas kain jarit. Dari sana rasa penasarannya semakin tinggi. Apalagi setelah mengenal motif Batik, filosofi dan kelas sosial pengguna kain motif Batik tertentu.
Pemahamanannya tentang kain jarit semakin dalam. Apalagi setelah dia berkenalan dan belajar dengan para pembatik dan abdi dalem Keraton Yogyakarta yang menangani masalah tata busana. Dan kemudian sosok yang kesehariannya bekerja di laboratorium FMIPA UGM ini mengabdi di Keraton dan mendapat paring dalem nama Nolo Prasetyo.
Baca Juga: Puro Mangkunegaran Gelar Roadshow Budaya ke 3 Negara Malaysia, Thailand dan Australia
Tak hanya mengenal motif dan filosofi motif Batik pakem keraton. Dia pun mendapat pemahaman dan pengalaman tentang sisi mistis motif Batik tetentu.
“Ada beberapa kejadian bernuansa supranatural. Suatu ketika saat melakukan labuhan di Parangkusumo, ada yang mengenakan Batik motif candibroto. Ternyata orang yang mengenakan motif tersebut tak terekam video. Kejadian tersebut tak hanya sekali terjadi,” ungkapnya.
Motif lain yang dianggap memiliki aura mistis adalah kain tambal. Menurut kepercayaan, kain tambal bisa untuk mengobati sawan dan gangguan lain. Prasetyo mengaku, pernah mengalami sendiri mengobati orang dengan kain tambal.
Baca Juga: Bounty Ramdhan Jadi Additional Drummer yang Digandeng Sheila On 7 untuk JVWF 2022
“Kejadiannya tak sengaja. Suatu hari ada yang datang ke rumah minta doa karena anaknya sakit. Saya coba dengan meminjamkan kain tambal, ternyata keesokan harinya sembuh,” tuturnya.
Kain Batik dengan motif khusus yang dipercaya memiliki aura mistis tersebut, proses pembuatannya pun khusus. Pembatik menurut Prasetyo, saat mengerjakan <I>melambari<P> dengan doadoa khusus. Bahkan ada yang sambil melakukan puasa.