VARTADIY.com - Tak disangka, hijab syari diminati hingga manca negara. Bukti empiris, karya Megawarni.Ori tersebar hingga Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Qatar, Turki dan Dubai. Bahkan pernah menolak permintaan dari Afrika karena jumlahnya terlalu banyak.
Di kancah fesyen, brand Megawarni.Ori sedang naik daun. Punya klien dari Sabang hingga Merauke. Realitas membanggakan tersebut hasil kerja keras dan cerdas pemiliknya.
"Ini (menggeluti fesyen) berawal dari iseng. Karena suami sering kerja luar kota, sebagai ibu rumah tangga hanya ngurus anak. Iseng beli baju, lalu saya foto, kemudian ditawarkan di online, ternyata diminati. Alhamdulillah laku. Dari situ akhirnya pada titik bikin label Megawarni.Ori tahun 2015," terang Lastri Megalanti, pemilik Megawarni.Ori.
Baca Juga: Desainer Berbagai Kota Lakukan Debut di AIRA Fashion On The Spot 2022
Baca Juga: AIRA Fashion On The Spot Digelar Empat Hari di JCM
Suami Lastri Megalanti, Vindi Darma Adi Kusuma semula tidak tahu bila istrinya jualan hijab syari via online. Begitu laku keras dan menyita waktu, akhirnya Vindi mengetahui. Paham bila istrinya jualan busana online. Vindi lalu mendukung kreasi Lastri Megalanti. Kemudian membantu A-Z terbentuknya Megawarni.Ori.
"Awalnya istri mengeluh karena maklon. Saya berinisiatif bikin produksi sendiri. Walau pada saat itu saya tidak tahu apa-apa (tentang produksi fesyen). Proyek saya di Telkom saya stop dulu untuk bikin produksi sendiri. Dulu maklon kini kami punya produksi sendiri," terang Vindi.

Dengan produksi sendiri, Megawarni.Ori makin booming. Akhirnya hingga ke manca negara.
"Kami punya agen di Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Qatar, Turki dan Dubai. Pernah kami bikin hijab payet, permintaan dari Afrika kami tolak, karena permintaannya empat ribu pieces. Payet kan manual tidak bisa cepat," beber Vindi.
Ada pengalaman unik dialami Lastri Megalanti saat menerima permintaan dari manca negara.
"Bingung cara ngirimnya. Namun akhirnya dapat info, dan bisa diatasi," ungkap perempuan 41 tahun itu.
Kiat sukses Megawarni.Ori, menurut Lastri Megalanti karena mengikuti tren. Di samping busana produksinya nyaman digunakan. Tidak hanya elegan, juga enak saat dipakai. Tidak panas.
"Awal desain hanya simpel. Main di motif. Kalau sekarang, konsumen senang yang colourfull. Kalau warna soft pada komplain. Lebih senang yang keluar warna. Mewah," kata Lastri Megalanti, ibu tiga anak.