Vartadiy.com- Kawasan Bukit Menorah sejak lama dikenal sebaai sentra penghasil vanili. Tanaman sejenis polong-polongan beraroma harum dan dan berasa manis ini tumbuh subur dan sangat produktf di kawasan yang berada di wiayah Kabupaten Kulonprogo ini.
Dusun Sinogo Kalurahan Pagerharjo Kapanewon Samigaluh, menajid salah satu sentra perkebunan vanili di Kulonprogo. “Vanili sudah lama tumbuh dan berkembang di sini. Sejak zaman nenek moyang, vanili telah dibudidayakan dan menjadi sumber penghasilan warga,” kata Heri Susanto (49), petani vanili warga udusn Sinogo.
Baca Juga: LPS : UU P2SK Tonggak Penguatan Sektor Keuangan
Heri mengungkapkan, kondisi perkebunan vanili dahulu dengan sekarang sangat berbeda. Tantangannya semakin berat. Banyak bermunculan hama dan penyakit yang menyerang vanili.
“Dahulu bisa dibilang tantangan terkait hama dan penyakit vanili sangat kecil. Sekarang situasinya berbeda dan mengharuskan petani menyiasati,” kata penggagas Rumah Belajar (Rube) mBajing yang banyak meklakukan edukasi seputar tanaman vanili ini.
Para petani vanili dusun Sinogo bernaung dalam wadah Kelompok Tani Ayem. Mereka beranggotakan 70 orang. Tentang populasi tanaman vanili, meurut Heri tak ada data yang bisa memastikan. Sebagian besar petani vanili merahasiakan jumlah pohon yang mereka tanam.
Baca Juga: Beada di Kawasan Rawan Gempa, Ini yang Harus Diperhatikan Ketima Bangun Rumah
Salah satu alasannya demi keamanan. Pohon vanili merupakan investasi jangka panjang yang punya prospek ekonomi bagus. Heri mengungkap, karena sebab itulah yag menjadikan tanaman vanili acap jadi sasaran penvurian.
“Namun hampir bisa dipastikan, setiap keluarga memiliki minimal 50 pohon,” ujar Heri.
Pohon vanili mulai berproduksi ketika berumur 1,5 tahun. Pada panen perdana, buah yang dihasilkan belum optimal. Mulai masa paen kedua, umur 3 tahun, hasil panen mulai optimal. Rerata per pohon menghasilkan 2 kg vanili basah.
Usia pohon bisa dibilang tak terbatas waktu. Sepanjang dilakukan perawatan secara maksimal, pohon akan terus tumbuh dan melakukan regenerasi secara alami.
Baca Juga: Temukan Siaran Digital ANTV Dapat Hadiah Motor Listrik
Karakter tanaman vanili, lanjut Heri, akan tumbuh mengiikuti tajur. Ketika pucuk pohon sudah sampaii ujung tajur, pohon akan tumbuh berbalik kembali mengarah ke tanah. Setelah batang tanaman menyentuh tanah, dia akan membentuk akar dan melajutkan tumbuh kembali ke atas mengikuti tajur. Pohon yang lama secara alami mati. Demikian seterusnya.
Masa petik, ketika buah vanili berumur antara 7 sampai 9 bulan. Ketuaan buah mempengaruhi harga di pasaran. “Saat ini rerata umur buah baru 5 bulan. Jika baru umur 5 bulan dipetik, harganya anjlok, jadi sekitar Rp150 ribu perkilo. Jika petik saat umur 7-9 bulan, harganya kisaran Rp250 ribu sampai Rp300 ribu perkilo,” jelas Heri.
Artikel Terkait
Terinspirasi Lingkungan, Vika Vilanti Bangun Baevicca
Perjuangan Menyulap Desa Tertinggal Menjadi Sentra Perikanan Terdepan
Langkah Holistik Mengentas Kaum Perempuan Korban Zaman
KWT Srikandi Paduka Bekali Anggota dengan Strategi Pemasaran