VARTADIY.com - Kekhawatiran Umi terbukti. Setelah mencari tahu, pun googling di internet, tersimpulkan: kekasihnya ternyata pelaku gaslight.
"Mengerikan. Saya baru tahu sekarang. Saya harus mengambil sikap. Kalau tidak, bisa bahaya hidup saya ke depannya," papar Umi yang dijanjikan akan dinikahi kekasihnya itu. Namun karena rahasianya telah terbongkar, Umi pelan-pelan berusaha mengakhiri.
"Mumpung belum terlalu jauh. Baru tujuh bulan pacaran," tegas pegawai swasta berusia 29 tahun itu.
Baca Juga: 4 Artis Idol Korea Pemburu Iblis dalam Drakor Island
Baca Juga: Lagu Puisi Masih Kontroversi
gaslighting adalah bentuk manipulasi yang terjadi dalam sebuah hubungan tidak sehat. Bentuk manipulasi ini juga bisa disebut sebagai kekerasan emosional berbahaya. gaslighting juga didefinifisikan sebagai strategi manipulatif yang digunakan seseorang dalam hubungan interpersonal.
gaslighting sering terjadi terselubung sehingga korban tidak menyadari dirinya sedang dimanipulasi. Justru korban akan mempertanyakan penilaian dan kenyataan dirinya. Sehingga kepercayaan dirinya akan hilang dan menggantungkan penilaian kepada pelaku gaslight.
Beberapa kebiasaan ini menjadi ciri pelaku gaslight. Yaitu selalu berbohong, bahkan secara terang-terangan. Meski ada bukti kebohongan, tetap ngeyel. Merasa yakin benar. Ciri kedua, hobi memojokkan orang lain. Menfitnah atau menggosipkan. Lalu mengesampingkan pikiran dan perasaan korban. Agar korban merasa tindakannya salah. Sehingga pelaku bisa lebih mudah menguasai korban.
Seorang gaslighter tidak suka menjadi pihak yang salah. Jika pasangannya mengajak diskusi, pelaku akan selalu memelintir cerita dan mengalihkan kesalahan tersebut kepada pasangannya. Lambat laun pasangan merasa pelaku selalu benar. Bila pelaku berbuat kesalahan, itu dampak kesalahan korban pada pelaku.
Paling menjengkelkan, sering menghindari tanggung jawab. Kebiasaan melimpahkan tanggung jawab kesalahan kepada pasangan, membuat korban menjadi sulit bangkit atau pulih dari penindasan atau kekerasan yang diterima. Parah lagi dan berbahaya, memutar balikkan fakta.
Masukan beberapa teman dan ahli, membuat Umi bernyali menghadapi kekasihnya yang gaslighter.
"Saya diminta berani. Bahkan dianjurkan perlu mencatat atau merekam pembicaraannya. Sebagai bukti nanti kalau bermasalah atau mengingkari. Saya niat benar hidup wajar, maka akan saya buang orang tidak bermanfaat seperti dia. Banyak tekanan yang membuat saya tersakiti. Namun saya tak bisa mengungkapkannya. Cukup saya yang tahu. Yang jelas, saya kesakitan dengan perilakunya itu," tegas Umi
Istilah gaslighting muncul tahun 1944 saat George Cukor membuat film Gaslihgt' yang menceritakan pasangan suami istri Gregory (diperankan Charles Boyer) dan Paula. Kata gaslighting lebih sering digunakan saat Robin Stern, psikoterapis, meluncurkan buku tentang fenomena gaslighting tahun 2007.
Kenapa seseorang melakukan gaslighting? Tujuan pelaku membuat korban merasa bahwa persepsi, kepercayaan, dan memori yang dimiliki, tidak sesuai. Orang yang ber-gaslighting tak pandang gender. Bisa terjadi pada siapa saja. Bukan juga kekasih semata. Keluarga, termasuk orangtua, bisa menjadi gaslighter.