Isra Mi'raj dan Teori Pariwisata Modern

- Jumat, 17 Februari 2023 | 18:40 WIB
Aguk Irawan MN. (Foto : Istimewa)
Aguk Irawan MN. (Foto : Istimewa)

Oleh Aguk Irawan MN

Tiap tanggal 27 Rajab tahun hijriah, kalender kita memasukkan hari besar dan libur nasional untuk memperingati peristiwa Isra Mi'raj Nabi. Memang menurut mayoritas ulama, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer di Indonesia.

Isra Mi'raj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Menurut Syaikh Wahbah Zuhaliy dalam tafsir Al-Wajiznya, Isra adalah perjalanan Nabi secara jasad dan ruh pada sebagian malam sebelum satu tahun berhijrah (yaitu antara tahun 620-621 M) dari rumah Ummu Hani’ di seberang Masjidil Haram (Mekah) menuju Masjid Baitul Maqdis (Palestina).

Sementara Mi'raj adalah perjalanan dari Masjid Baitul Maqdis ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini, Nabi mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Karena itu Ibnu Arabi pernah mengatakan bahwa salat adalah Mi'rajnya orang mukmin.

Baca Juga: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pelajaran PPKn Berbasis Portofolio

John Renerd dalam buku ”In the Footsteps of Muhammad: Understanding the Islamic Experience,” mengatakan bahwa Isra Mi’raj adalah satu dari tiga perjalanan terpenting dalam sejarah hidup Rasulullah SAW, selain perjalanan hijrah dan Haji Wada. Bahkan Isra Mi’raj, menurutnya, benar-benar merupakan perjalanan dengan pengalaman spiritual yang sempurna dilengkapi dengan material yang serba menakjubkan.

John Renard kemudian menarik benang merah, bahwa Isra Mi’raj tidak hanya sekadar merupakan perjalanan suci, dengan misi ilahi, tapi juga peristiwa itu menyimpan pesan untuk umatnya, tentu selain menjadikan shalat sebagai kebutuhan spiritual, juga punya pesan bahwa dalam tiap perjalanan atau “pariwisata” mengandung hikmah yang luar biasa.

Menurut etimologi kata “pariwisata” diidentikkan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan untuk memenuhi keinginanan. Pariwisata menurut Spillane (1987: 20) adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.

Baca Juga: Korban Banjir di Solo 21.846 jiwa Mengingatkan Banjir Besar Serupa Tahun 1966. Mengapa

Peristiwa Isra Mi'raj bagi Nabi yang mengandung nilai spiritual dan mistik luar biasa itu, memang tak bisa dipisahkan dengan dunia empirik yang nyata dengan berbagai destinasi, apalagi di dalam banyak tafsir dijelaskan transportasi Nabi adalah Buroq.

Surat Al-Isra ayat pertama, Allah berfirman: "Maha suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

Ayat tersebut selain menunjuk beberapa destinasi, yaitu Baitul Maqdis yang terletak di Kota Lama Yerusalem. Masjidil Aqsa juga pernah menjadi kiblat bagi generasi Islam pertama selama 17 bulan setelah hijrah. Kemudian kiblat dipindahkan ke Masjidil Haram setelah turun Q.S Al-Baqorah ayat 142-145.

Baca Juga: Terpilih Jadi Rektor, Timbul Raharjo Ingin Jadikan ISI Perguruan Tinggi Seni Terkemuka Dunia

Lalu ada apa di Baitul Maqdis dan sekelilingnya sehingga disebut sebagai tempat yang diberkahi? Tafsir al-Wajiz menjelaskan, bahwa yang diberkahi di sekelilingnya itu ada berupa tanah subur tumbuh buah-buahan, perkebunan dan sungai-sungai, dan menjadikannya sebagai tempat turunnya malaikat dan tempat tinggalnya para nabi dan keturunannya.

Halaman:

Editor: H. Chaidir

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bunga Honje: Indah Segar Kaya Manfaat

Rabu, 29 Maret 2023 | 14:57 WIB

Kenapa Manusia Membodohkan Diri?

Selasa, 28 Maret 2023 | 12:05 WIB

Parfum Tahan Lama, Gimana Caranya?

Selasa, 28 Maret 2023 | 09:05 WIB

Diskursus Perempuan Pencerah Peradaban

Rabu, 22 Maret 2023 | 08:33 WIB

Komunitas Semak Kata Gelar Sarasehan Puisi

Selasa, 14 Maret 2023 | 20:24 WIB

Lima Cara Mendeteksi Kebohongan Seseorang

Kamis, 9 Maret 2023 | 19:24 WIB

Fenomena Dawet Ayu Banjarnegara: Serupa Beda Rasa

Senin, 27 Februari 2023 | 16:09 WIB

Isra Mi'raj dan Teori Pariwisata Modern

Jumat, 17 Februari 2023 | 18:40 WIB

Jika Pasangan Tiba-tiba Ingin Berpisah Harus Bagaimana?

Selasa, 14 Februari 2023 | 09:35 WIB

Cara Atasi Asam Lambung yang Meninggi

Senin, 13 Februari 2023 | 13:05 WIB

Gagal Berumah Tangga Tak Bikin Trauma

Senin, 13 Februari 2023 | 09:51 WIB

Epilog: Penyair Identik dengan Kemalasan?

Senin, 13 Februari 2023 | 08:58 WIB

Wiwin Andie Mantan Model, Kini Desainer Potensial

Rabu, 1 Februari 2023 | 07:27 WIB

Menghitung UKT dari Gaji Orangtua, Begini Caranya

Senin, 30 Januari 2023 | 16:21 WIB
X