VARTADIY.COM,TAWANGMANGU-Merebut kembali pasar bawang putih nasional. Itulah target yang dicanangkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo saat melihat militansi dan kesungguhan petani bawang putih di Dukuh Pancot, Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar yang merupakan sentra produsen bawang putih lokal
Menurut Nugroho Joko Prastowo kepada media saat meninjau panen bawang putih di kawasan
Dukuh Pancot, Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Senin 11 September 2023
Dalam kesempatan panen bawang putih varietas Tawangmangu Super yang bertajuk Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Panen Bawang Putih Varietas Tawangmangu Super di Dukuh Pancot, Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dihadiri wakil dari Pemerintah Kabupaten Karanganyar dan Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) Institut Pertanian Bogor (IPB).
Baca Juga: Pornas MTA Usai , MTA Perwakilan Sukoharjo Juara Umum.Ini Keseruannya
Menurut Joko Nugroho bukan hal mustahil bila bawang putih Tawangmangu bisa merebut pasar nasional bawang putih.
Dipaparkan produksi bawang putih Tawangmangu memiliki ukuran lebih besar, yakni bawang putih Tawangmangu Super dan Tawangmangu Baru.
Menurut Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kab. Karanganyar, Ir. Siti Maisyaroch, M.Si. bawang putih Tawangmangu Super dan Tawangmangu Baru berbeda dibanding bawang putih biasa.
"Daging buah yang lebih besar dan umbi yang diameternya lebih besar dibanding bawang putih biasa. Khusus Tawangmangu Super karena ia double kromosom maka selain besar banyak juga daging buahnya. "tuturnya.
"Satu buah itu bisa sampai 10-15 siung," paparnya
Bawang putih merupakan komponen utama dalam bumbu masakan Indonesia sehingga permintaan terhadap komoditas ini sangat tinggi.
Namun, produksi bawang putih nasional menunjukkan tren yang terus menurun yakni mengalami penurunan sebesar 33% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (BPS, 2022).
Hal ini antara lain disebabkan karena kualitas bawang putih domestik kurang disukai konsumen (dimensi kecil) sehingga menurunkan minat petani untuk menanam bawang putih yang kemudian diikuti dengan berkurangnya lahan tanam bawang putih. Rendahnya produktivitas dalam negeri menyebabkan sekitar 95% kebutuhan dalam negeri bawang putih dipenuhi dari impor. Ketidakseimbangan permintaan dan supply bawang putih dalam negeri menyebabkan harga bawang putih kerap berfluktuasi dan bahkan mengalami kenaikan yang tinggi.
"Bawang putih menjadi salah satu penyumbang utama dalam inflasi bahan pangan yang berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Upaya untuk mengurangi ketergantungan impor bawang putih nasional perlu didorong dengan sinergi berbagai stakeholders baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga upaya untuk mencapai swasembada bawang putih dapat diwujudkan. "ujar Nugroho Joko
Baca Juga: MAKIN Surakarta Menggelar Doa Raja Hoo Ping Berlangsung Khidmat. Begini Suasananya
Untuk itu, Pemerintah dan Bank Indonesia terus bersinergi dengan berbagai stakeholders untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas bawang putih lokal sehingga bisa bersaing dengan bawang putih impor.
Hal ini antara lain dilakukan dengan mendorong pengembangan bibit varietas unggul berdaya saing tinggi yang menghasilkan umbi dengan dimensi mendekati bawang impor dan produktivitas tinggi, menggerakkan kelompok tani agar mau menanam bawang putih, pembenahan sisi hulu dengan penerapan Standard Operating Procedure (SOP) serta rantai pasar yang baik.
Dengan demikian agar dapat menghasilkan bawang putih yang unggul harus menggunakan benih yang baik dari varietas unggul yang ditunjang dengan SOP yang baik dan lokasi serta waktu tanam yang sesuai.
Dalam rangka pengembangan bibit varietas unggul, Bank Indonesia Solo bersama dengan Pemerintah Kabupaten Karanganyar dan Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan rekayasa genetik bawang putih dengan teknik penggandaan kromosom (double chromosome). Rekayasa genetik ini bertujuan untuk mendapatkan varietas bawang putih Tawangmangu Super, dengan rasa dan kualitas lokal tetapi dimensi impor.
Baca Juga: Lebih Bergairah, SGS ke-9 berlangsung 1 hingga 31 Oktober 2023 . Diskon Hingga 70 Persen
Pengembangan demplot khusus pembibitan dilaksanakan di Poktan Taruna Tani Maju di Dk. Pancot, Ds. Kalisoro, Kec. Tawangmangu, Kab. Karanganyar sejak tahun 2017.
Pengembangan bawang putih Tawangmangu Super saat ini sudah memasuki generasi keenam (G6). Secara umum, hasil pengembangan bawang putih dari tahun ke tahun sejak G1 menunjukkan perkembangan yang baik dari aspek produktivitas, dimensi, dan kondisi fisik lainnya, seperti peningkatan ukuran karakter vegetatif (antara lain daun dan umbi, jumlah anakan yang semakin banyak, jumlah bunga dan biji yang lebih banyak), ketahanan terhadap penyakit, serta keseragaman tumbuh yang lebih baik. Selanjutnya hasil panen demplot pengembangan double chromosome akan dijadikan bibit pada musim tanam yang akan datang hingga diperoleh hasil yang optimal untuk kemudian dapat dikembangkan secara massal.
Artikel Terkait
Bank Indonesia Solo Branding Kuliner Halal Kauman Ampyang dan Sosis
Data BI Solo, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Solo Lebih Pertumbuhan Ekonomi Nasional 5,3 persen. Ini Uraiannya
24 Wartawan Ekbis BI Solo Ngangsu Kawruh ke Jakarta. Ini Keseruannya
Talkshow BI Solo Tentang QRIS Disambut Antusias Kawula Muda. Ini Keseruannya