• Kamis, 28 September 2023

Bayi Jangan Dipijat, Tulangnya Masih Lunak

- Selasa, 26 April 2022 | 09:17 WIB
Reni Widowati (Dok Reni Widowati)
Reni Widowati (Dok Reni Widowati)

VARTADIY.com, Yogyakarta - Hati-hati, jangan sembarangan memijatkan bayi. Berisiko tinggi. Dalam ilmu kesehatan, pijat tidak ada. Lebih aman bayi jangan dipijat

Para ibu yang masih mengacu kebiasaan memijatkan bayi, kata Reni Widowati, perlu menyadari bahwa itu tidak tepat. Kebiasaan dan kesehatan berbeda. Boleh percaya kebiasaan turun menurun (pijat bayi), namun tidak seharusnya adat itu diturunkan ke generasi seterusnya.

"Memijatkan bayi karena berpikir bayi capek sering digedong. Konvensi zaman dulu dipijatkan karena itu adat, sebuah kebiasaan. Nah itu yang salah. Masih ada yang salah dalam menangani bayi," kata Reni, sarjana kebidanan Stikes Guna Bangsa Yogyakarta.

 

Baca Juga: Ekonomi Hidup Tak Karuan, Sugar Daddy Bisa Jadi Incaran, Orangtua Harus Waspada

 

Warga Pandowoharjo Sleman Yogyakarta ini pernah mengalami, kaki anaknya bengkok, akibat digedong terlalu keras. Realitas itu membuat keluarga Reni menyarankan agar pijat. Namun Reni tak memenuhi.

"Sampai rumah (dari rumah sakit), kok (bayi) tidak nangis. Ternyata kakinya bengkok. Kami jelas syok. Pijat saya tidak mau. Kalau kakinya diurut dengan cara tidak benar, berisiko. Saya pernah belajar ilmu itu, jadi tidak mau gegabah," papar Reni.

Menolak pijat, Reni lebih memilih membetulkan cara menggedong bayi. Juga memberi sentuhan halus pada si bayi agar nyaman. Hasilnya, anaknya baik-baik saja hingga saat ini.

Menurut Reni, ada konvensi salah yang masih terjadi dalam menangani bayi. Selain pijat, juga memberi pilis (ramuan tumbuhan yang ditempelkan pada tubuh) pada bayi.

"Itu dalam dunia kesehatan tidak ada," kata Reni ibu tiga anak.

Tradisi, kata Reni, cukup diketahui. Tidak semua harus diimplementasikan dalam kehidupan. Boleh percaya adat (tradisi) namun jangan menjadikan sebagai momok yang harus dilakukan.

"Dampak tradisi mijat pada bayi, tulang-tulang bayi belum benar-benar kuat. Tukang pijat belum ada materinya. Kecuali baby spa, mereka belajar, ada ilmunya. Tahu urat, mengetahui titik-titik refkleksi atau cara memberi sentuhan halus pada bayi," ujar Reni yang dikenal sebagai model.

"Dukun bayi memijatnya dari otodidak atau turun temurun. Ilmu yang seperti itu tak bisa dipastian benar apa nggak," tandas Reni. (***)

Halaman:

Editor: Brian Hagar

Tags

Terkini

X