Tarif Masuk Naik, Banyak Wisatawan Batal Berkunjung ke Pulau Komodo

- Selasa, 2 Agustus 2022 | 20:47 WIB
Menyaksikan Komodo dari dekat sangat diminati turis. (Tangkapan layar youtube de Hakims)
Menyaksikan Komodo dari dekat sangat diminati turis. (Tangkapan layar youtube de Hakims)

VARTADIY.com - Naiknya tarif masuk ke Pulau Komodo yang dinilai terlampau mahal berdampak pada banyaknya turis asing yang membatalkan kunjungannya.

Para turis asing tersebut mempertanyakan kebijakan kenaikan tarif ke Pulau Komodo dan Pulau Padar hingga mencapai Rp3,75 juta per orang per tahun.

"Kami baru saja tiba dan mau ke Rinca karena tidak bisa ke Pulau Komodo. Tapi terlalu mahal. Itulah sebabnya banyak teman ingin ke sini tapi tidak bisa karena terlalu mahal," kata wisatawan asal Prancis, Pierre yang ditemui di Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 2 Agustus 2022.

Baca Juga: Putri DKI Sabet Gelar Juara Umum Renang Artistik Kejurnas AKuatik FAI 2022

Seperti dilansir dari media Antaranews, Pierre menyatakan dirinya sangat bersemangat tiba di Labuan Bajo bersama dua temannya untuk mengunjungi banyak tempat wisata. Namun, mereka mendapatkan informasi bahwa Pulau Komodo ditutup sehingga mereka mengalihkan rencana wisata ke Pulau Rinca.

Menurut Pierre, kenaikan tiket itu bukan berita bagus bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Labuan Bajo, apalagi untuk Flores yang belum terlalu terkenal seperti Bali. Kini, banyak temannya tidak bisa berkunjung dan mengalihkan rencana wisata ke Lombok dan Bali.

Dia berharap polemik kenaikan harga tiket ini bisa segera terselesaikan sehingga iklim pariwisata di Pulau Komodo kembali hidup dan membawa keuntungan pula bagi warga lokal.

Baca Juga: Indeks Bisnis UMKM BRI Q2-2022: UMKM Tangguh, Produktivitas Bisnis Semakin Melesat

"Kami sangat bersemangat untuk ke sana. Semoga segera dibuka kembali untuk pariwisata," kata dia.

Informasi kenaikan tarif masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Komodo ini juga dipertanyakan oleh Tika, seorang wisatawan asal Jerman.

Menurutnya, tarif Rp3,75 juta per orang per tahun tidak masuk akal bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. "Kalau saya lihat yang lokal berpenghasilan normal pasti sangat mustahil bayar tiket seperti itu," ucap Tika

Hal lain yang membuat dia heran ialah jumlah tersebut bisa dimanfaatkan oleh wisatawan untuk datang berkali-kali ke Labuan Bajo.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Lebaran Anak Yatim 10 Muharram ? Simak Penjelasannya

"Tidak mungkin dari luar negeri mau ke sini tiga kali, untuk apa? Tidak mungkin datang tiga kali dalam setahun," kata Tika.

Halaman:

Editor: H. Chaidir

Tags

Artikel Terkait

Terkini

G2RT Goes to Egypt: Akses Hubungan Global Dagang

Rabu, 29 Maret 2023 | 09:38 WIB

Lima Ide Jualan Online Bulan Puasa, Apa saja?

Sabtu, 11 Maret 2023 | 08:53 WIB

Gemor, Bahan Obat Nyamuk yang Mulai Hilang

Senin, 6 Maret 2023 | 11:37 WIB
X