Alasan Pasar Malam Sekaten Tak di Alun-alun Keraton Yogyakarta Lagi

- Kamis, 8 September 2022 | 14:11 WIB
Pasar Malam Sekaten Yogyakarta akan digelar di bekas Kampus Sekolah Tinggi Ekonomi di Jalan Parangtritis KM 3. (Dokumen)
Pasar Malam Sekaten Yogyakarta akan digelar di bekas Kampus Sekolah Tinggi Ekonomi di Jalan Parangtritis KM 3. (Dokumen)

VARTADIY.com - Pasar Malam Sekaten 2022 tak lagi menempati Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Kegiatan Pasar Malam Rakyat Sekaten pada tahun ini akan digelar di kawasan
bekas Kampus Sekolah Tinggi Ekonomi (STIE) di Jalan Parangtritis KM 3, Salakan Bangunharjo Sewon Bantul.

Banyak yang mempertanyakan alasan pemindahan lokasi Pasar Malam Sekaten tersebut. Sebab kegiatan sekaten biasanya beriringan antara ritual khusus sekaten dengan agenda pasar malam di alun-alun yang menyertainya.

Baca Juga: Usai Anies Diperiksa KPK, Terjadi Kericuhan Relawan dan Wartawan

Pada tahun 2022 ini Pasar Malam Sekaten atau Pasar Malam Sekaten akan diadakan selama sebulan penuh, mulai 16 September 2022 sampai 16 Oktober 2022.

Beberapa waktu lalu, Carik Kawedanan Radya Kartiyasa Keraton Yogyakarta Siti Amirul Nur Sundari menyatakan Pasar Malam Sekaten diadakan di tempat lain, sedangkan di alun-alun hanyak digunakan untuk ritual sekaten.

"Alun-alun itu hanya digunakan untuk upacara Sekatennya saja,” ujar Amirul.

Baca Juga: GKBRAy Adipati Paku Alam: Bunda Literasi DIY 2022-2026

Amirul menjelaskan, acara Pasar Malam Sekaten Yogyakarta 2022 tidak digelar di Alun-alun sebenarnya bukan merupakan bagian dari tradisi sekaten.

Pasar Malam Sekaten Yogyakarta tidak lagi digelar di Alun-alun untuk mengembalikan semangat awal Sekaten.

Sedangkan, Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KPH Notonegoro mengatakan, Sekaten digunakan kerajaan-kerajaan Islam untuk syiar dan dakwah. Mulai dari Kerajaan Demak, Pajang dan Mataram.

Baca Juga: Melawan Jepang, Harus Lebih Berani

“Di situ, kadang-kadang disisipkan pesan-pesan semangat perjuangan melawan penjajah,” ujar KPH Notonegoro.

Ia melanjutkan, penjajah Belanda kemudian mengadakan pasar malam untuk memecah perhatian rakyat supaya tidak fokus ke ritual Sekaten.

Halaman:

Editor: H. Chaidir

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Fisip Unisri Gelar SRIPA 2023. Ini Ulasannya

Jumat, 26 Mei 2023 | 18:00 WIB
X