VARTADIY.COM ,SOLO -
Muktamar Muhammadiyah Aisyiah ke-48 Sabtu 19 November di Stadion Manahan, Solo.
Muktamar
Muhammadiyah Aisyiah ke-48 itu bakal dibuka Presiden Joko Widodo
Tema yang diusung dalam Muktamar
adalah Memajukan Indonesia dan Mencerahkan Semesta.
Baca Juga: 8 Tersangka Kasus Narkoba Diringkus Polresta Solo
Nara Sumber dalam acara Media Gathering di Gedung Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Jumat 11 November 2022 diantaranya
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang hadir melalui video conference. Sedang Drs Marpuji Ali dari PP Muhammadiyah,
Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) juga panitia Muktamar Prof. Dr. Sofyan Anief dan
Sekretaris PP 'Aisyiyah Tri Hastuti secara luring .
Sementara dari media diwakili Kepala Stasiun TVRI Jateng Dr Sifak MSi menyampaikan pendapatnya tentang siaran televisi digital
Baca Juga: Miras Oplosan Telan Korban Satu Orang Tewas Sehabis Tenggak Miras
Haedar Nashir
mengungkapkan lima agenda pokok dalam prosesi Muktamar di antaranya:
Pertama, Laporan PP Muhammadiyah 2015-2022.
Isi laporan tersebut akan memotret berbagai pekerjaan yang telah dilakukan Persyarikatan dalam satu periode.
Baca Juga: Dekatkan Diri dengan Warganya, Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun
Menurut Haedar, pelaporan ini penting untuk menunjukkan bahwa Muhammadiyah selama ini bekerja dengan serius untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Kedua, membahas program lima tahun ke depan.
Sebagai organisasi yang mengusung tema berkemajuan, Muhammadiyah telah menyiapkan ragam program untuk menjawab tantangan zaman dalam tahun ke depan.
Baca Juga: Menteri Sandiaga Uno Mengapresiasi Rumah Budaya Kratonan Solo dan Kegiatan Budaya Yang Diampu Sekar Krisnauli
Menurut Haedar, solusi dari teka-teki di masa depan adalah bagaimana memperkuat peran amal usaha sebagai benteng mewujudkan kemashalatan.
“Poinnya ke depan kita akan lebih memperkuat amal usaha sebagai modal dasar membangun keunggulan bangsa.
Bangsa yang besar ini dengan segala keragamannya harus berpacu agar setara dan unggul.
Baca Juga: Pijar Mahir Dukung Fordigi Kembangkan Kualitas Talenta Digital BUMN
Ini agenda terbesar, kadang suka tertutupi isu-isu yang temporal,” ucap Haedar .
Ketiga, membahas Risalah Islam Berkemajuan.
Muhammadiyah memiliki sebuah keyakinan bahwa Islam yang sesungguhnya adalah agama yang memajukan kemajuan dan itu harus menjadi kekuatan aktual yang menggerakkan pemeluknya untuk membuktikan atas keunggulan agama Islam.
Menurut Haedar, berkemajuan berarti menciptakan perdamaian, keadilan, dan membangun peradaban utama.
Baca Juga: DPRD dan Pers Punya Fungsi Sama Menyerap Aspirasi Masyarakat
“Selama ini Muhammadiyah telah mempopulerkan istilah berkemajuan ini.
Berkemajuan berarti tidak hanya memberikan perdamaian dan toleransi, tapi pada saat sama Islam yang membawa kemajuan peradaban,” ucap Haedar.
Keempat, membahas isu-isu strategis.
Baca Juga: Mukota Kadin Mencari Sosok Calon Ketua Kadin Solo Saling Asah Asuh.Mampu Hadapi Tantangan Diskusi Global
ini merupakan masalah nyata yang saat ini dihadapi dalam konteks bangsa bahkan dunia.
Misalnya, isu membangun kesalehan digital.
Muhammadiyah telah menyusun panduan keagamaan dan membangun kesalehan digital di berbagai institusi dan lingkungan sosial masyarakat luas.
Baca Juga: Penyanyi Dian Novita Rilis Lagu Cinta Bukan Aku karya Bayu Jasmine
“Misalkan kita memperkenalkan kesalehan digital di tengah disrupsi 4.0 yang membawa perubahan luar biasa.
Boleh generasi muda saat ini telah menguasai teknologi, jangan-jangan mereka menjadi generasi yang hilang karena pijakan nilainya tercerabut.
Jika tidak tercerabut, mereka mungkin menemukan nilai alternatif lain yang bertentangan dengan nilai-nilai kita (agama dan nilai luhur),” ucap Haedar.
Baca Juga: Kemana Jenjang Hubungan Kaesang dengan Erina Gudono. Benarkah Tanggal Pernikahan Itu Tertulis Di Jersey Persis
Kelima, Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Menurut Haedar, sistem pemilihan kepemimpinan di Muhammadiyah-'Aisyiyah yang berjenjang merupakan salah satu cara pemilihan yang demokratis.
“Sistem pemilihan yang berjenjang, maka insyaAllah sistem kepemilihan ini sangat demokratis yang tersistem.
Representasi 3.000 pemilih merupakan representasi yang kuat di Muhammadiyah sehingga mereka betul-betul menjadi pemilih cerdas dan tersistem,” tutur Haedar. (***)
Artikel Terkait
Apel Kesiapsiagaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 Digelar Di Lapangan Parkir Stadion Manahan Solo
2500 Personil Gabungan Polri, TNI dan Satgas Amankan Muktamar Muhammadiyah Dihadiri Jutaan Penggembira
Sidang Pleno I Muktamar 48 Dilaksanakan Secara Hybrid Diikuti 208 Titik Lokasi