Wujudkan Ekonomi Berkelanjutan, Bank Mandiri Konservasi Lahan Seluas 500 Hektare

- Senin, 28 November 2022 | 17:48 WIB
Bank Mandiri konservasi lahan 500 hektare. (Foto : Istimewa)
Bank Mandiri konservasi lahan 500 hektare. (Foto : Istimewa)

VARTADIY.com - Sebagai wujud konsistensi dan dukungan menjaga kelestarian lingkungan hidup, Bank Mandiri terus mendorong pendekatan ekonomi hijau untuk menangkap potensi perkembangan bisnis ke depan.

Hal ini juga sejalan dengan tren kebijakan ekonomi berkelanjutan secara global, termasuk Indonesia yang memiliki hutan basah tropis terbesar di dunia.

Salah satu bentuk komitmen Indonesia yakni COP27 di Sharm el-Sheikh di Mesir, Indonesia menaikkan komitmen adaptasi perubahan iklim melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) untuk mengurangi emisi sebesar 31.89% tanpa syarat, dan sebesar 43.2% dengan dukungan internasional pada 2030.

Baca Juga: KWT Srikandi Paduka Bekali Anggota dengan Strategi Pemasaran

Selaras dengan peningkatan komitmen tersebut, Bank Mandiri bertepatan pada Hari Menanam Pohon Indonesia mulai melaksanakan kegiatan konservasi lahan yang memanfaatkan konsep Nature-Based Solution (NBS) serta didukung pendekatan kolaborasi Pentahelix dengan melibatkan pemangku kepentingan setempat.

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, Bank Mandiri melaksanakan konservasi awal berkonsep NBS ini di Desa Bedono, Kecamatan Sayung Demak serta tiga titik lokasi lain yang kedepannya akan diperluas secara bertahap ke berbagai titik di Indonesia hingga mencapai 500 hektare (Ha)

“Program yang dilaksanakan Bank Mandiri ini selaras dengan sustainability commitment perseroan untuk menjadi Indonesia’s Sustainability Champion for Better Future, dimana salah satu targetnya adalah mencapai Net Zero Emission (NZE) operasional pada 2030,” ujar Rohan di Demak, Jawa Tengah, Senin (28/11/2023).

Baca Juga: Nonton Bareng Indonesia Gelar Pameran Keramik Sidik Purnomo

Proyek awal yang berlokasi di Desa Bedono (Demak), Desa Pati Ayam (Kudus), Desa Kedung Malang (Jepara) dan Desa Mulyorejo (Pekalongan) untuk meningkatkan ketahanan pantai dan dukungan hutan bagi ratusan orang rentan terdampak.

"Proyek ini akan menghindari banjir dan erosi lebih lanjut di pantai, termasuk kolam budidaya. Tanpa adanya proyek ini, erosi pantai akan terus berlanjut dan tanah pesisir pantai utara akan terus hilang," imbuh Rohan.

Revitalisasi berkelanjutan diperkenalkan dengan metode inovatif dan praktik terbaik dimana Bank Mandiri melibatkan kolaborasi pentahelix yaitu Pemerintah Setempat, Dinas Lingkungan Hidup, Kelompok Tani serta akademisi atau praktisi Lingkungan. Bank Mandiri, lanjut Rohan, juga mendorong pemberdayaan ekonomi kreatif warga sekitar termasuk menyediakan pembiayaan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan kemandirian masyarakat.

Baca Juga: Digitalisasi Toko Kelontong di Indonesia, SRC Beri Kontribusi PDB Rp69,3 T

“Melalui program ini, kami juga akan mengembangkan desa ekowisata serta pertumbuhan ekonomi inklusif melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Petambak Kerang, expedisi truk angkut, sewa perahu, nelayan ikan laut, pemilik penyewaan perahu hingga toko kelontong. Langkah ini juga kami barengi dengan upaya digitalisasi transaksi di daerah melalui pemasangan QR Code Indonesian Standard (QRIS) pada sejumlah warung di lokasi konservasi,” terang Rohan.

Pada tahap awal ini, Bank Mandiri menggandeng Universitas Gadjah Mada untuk melakukan monitoring hingga beberapa tahun ke depan dan melakukan replanting penyulaman bibit mangrove yang gagal tumbuh, baik yang ada di bronjong ataupun yang langung ditanam di tanah dengan penguat ajir dari bambu.

Halaman:

Editor: H. Chaidir

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bakal Seru, Kaesang Incar Pilkada Sleman

Senin, 5 Juni 2023 | 09:11 WIB

Fisip Unisri Gelar SRIPA 2023. Ini Ulasannya

Jumat, 26 Mei 2023 | 18:00 WIB
X