Era Disruptif, Perguruan Tinggi Harus Berinovasi dan Lakukan Transformasi Digital

- Jumat, 27 Januari 2023 | 19:49 WIB
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V Yogyakarta Prof drh Aris Junaidi PhD.  (Foto : Chaidir)
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V Yogyakarta Prof drh Aris Junaidi PhD. (Foto : Chaidir)

VARTADIY.com, Sleman -- Era disruptif yang bergerak lebih cepat dari sebelumnya menuntut semua institusi, tidak terkecuali Perguruan Tinggi, untuk mempersiapkan diri dan berinovasi agar semakin kompetitip melalui transformasi digital.

Hal itu dikatakan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V Yogyakarta Prof drh Aris Junaidi PhD pada kegiatan penyerahan dan peresmian bantuan pengadaan Smart Classroom di Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta (STIMARYO) di Jalan Magelang Sinduadi, Kabupaten Sleman, Jumat (27/1/2023).

Aris mengatakan, adanya kecenderungan perubahan yang begitu cepat selayaknya segera diantisipasi oleh setiap Perguruan Tinggi di Indonesia, terutama dengan melakukan langkah-langkah strategis dalam melakukan digitalisasi kampus untuk meningkatkan efisiensi dan juga menunjang muti kampus.

Baca Juga: Jumat Curhat Kapolda DIY di Malioboro

Dalam rangka peningkatan kualitas Perguruan Tinggi tersebut dan masih dalam semangat transformasi digital di bidang pendidikan, Kemendikbudristek melalui Ditjen Diktiristek menginisiasi adanya Program Fasilitas Penunjang Riset di bidang inovasi pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pembelajaran melalui berbagai inovasi dan pemanfaatan teknologi, hingga terwujud kelas pembelajaran yang kolaboratif dan partisipatif serta sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi.

"Program fasilitas penunjang riset di bidang inovasi pembelajaran ini merupakan insentif yang didasarkan pada beberapa kriteria dan indikator, antara lain dengan melihat capaian indikator kinerja utama dari institusi yang bersangkutan. Selain itu juga dengan melihat laporan per semester dari setiap institusi pendidikan," kata Aris Junaidi.

Menurutnya, program fasilitas penunjang riset di bidang inovasi pembelajaran juga merupakan bentuk dukungan dan perhatian Pemerintah terhadap peningkatan kualitas Perguruan Tinggi Indonesia baik negeri maupun swasta.

Baca Juga: JNE Dipercaya Kirimkan Paket Berisiko Tinggi, Bukti Kepercayaan yang Kuat

Tercatat setidaknya ada 14 program atau mekanisme bantuan pendanaan pemerintah untuk Perguruan Tinggi swasta antara lain tunjangan dosen dan guru besar, beasiswa studi lanjut S3 ke luar negeri, KIP Kuliah, program MBKM, Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Matching Fund Kedaireka, bantuan akreditasi, hibah sarana dan prasarana, serta berbagai bentuk bantuan dan insentif lainnya. ***

 

Editor: H. Chaidir

Tags

Artikel Terkait

Terkini

G2RT Goes to Egypt: Akses Hubungan Global Dagang

Rabu, 29 Maret 2023 | 09:38 WIB

Lima Ide Jualan Online Bulan Puasa, Apa saja?

Sabtu, 11 Maret 2023 | 08:53 WIB

Gemor, Bahan Obat Nyamuk yang Mulai Hilang

Senin, 6 Maret 2023 | 11:37 WIB
X